.jpeg)
iniriau.com, PEKANBARU — Suasana malam di Jembatan Siak II, Pekanbaru, mendadak berubah mencekam pada Senin (27/10) malam. Tiga kali suara dentuman keras terdengar dari arah bawah jembatan yang melintasi Sungai Siak, membuat para pengendara panik dan menghentikan laju kendaraan.
Dalam video amatir yang viral di media sosial, tampak deretan mobil dan truk besar berhenti di tengah jembatan. Suara klakson bersahut-sahutan, sebagian pengemudi terlihat berbalik arah, sementara yang lain melaju cepat meninggalkan lokasi karena khawatir jembatan mengalami kerusakan.
Menanggapi kejadian tersebut, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau segera mengirim tim teknis untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. Kepala BPJN Riau, Yohanis Tulak Todingrara, memastikan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan kondisi jembatan masih aman digunakan.
“Tim kami langsung ke lokasi setelah laporan masuk. Secara visual tidak ditemukan kerusakan pada struktur utama jembatan,” ujarnya, Kamis (30/10).
Meski demikian, BPJN Riau tidak ingin mengambil risiko. Pemeriksaan lanjutan dengan metode teknis akan dilakukan untuk memastikan kekuatan seluruh komponen jembatan, baik di bagian atas maupun bawah.
“Kami akan lakukan pemeriksaan detail terhadap sambungan, penyangga, dan rangka baja. Ini langkah antisipatif agar keselamatan pengguna jalan tetap terjamin,” jelas Yohanis.
Pihak BPJN juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian guna mengatur arus lalu lintas jika sewaktu-waktu diperlukan pembatasan kendaraan selama proses inspeksi berlangsung.
“Kalau nanti dibutuhkan perawatan atau perbaikan, kami akan lakukan sesegera mungkin tanpa menunggu laporan lanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah warga sekitar mengaku masih merasa khawatir.
“Kami dengar suaranya keras sekali, seperti besi yang patah. Wajar kalau banyak orang takut melintas malam itu,” kata Hendra, warga Sri Meranti yang rumahnya tak jauh dari lokasi jembatan.
Kini, arus lalu lintas di Jembatan Siak II kembali normal. Namun tim teknis BPJN Riau masih terus memantau kondisi struktur untuk memastikan tidak ada potensi bahaya yang luput dari pengamatan awal.**
