Tiga BUMD Pekanbaru Dievaluasi, Kontribusi PAD Masih Minim

Tiga BUMD Pekanbaru Dievaluasi, Kontribusi PAD Masih Minim
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Pekanbaru masih menjadi sorotan. Dari tiga BUMD yang beroperasi, mayoritas belum mampu menyumbang laba signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), bahkan ada yang masih berstatus “perusahaan sakit”.

Ketiga BUMD tersebut yakni Perumda Tirta Siak, PT BPR Madani (Perseroda), dan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP). Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memastikan evaluasi menyeluruh terus dilakukan, mulai dari manajemen hingga arah bisnis perusahaan.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, menegaskan langkah evaluasi menjadi pintu masuk perbaikan. “Tujuannya agar BUMD tidak hanya sekadar bertahan, tapi juga mampu bertransformasi menjadi penggerak ekonomi daerah,” ujar Ingot, Rabu (24/9/2025).

Ia menambahkan, meski BPR Madani sudah menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan laba dua tahun terakhir, dividen belum bisa disetorkan ke kas daerah. Keuntungan tersebut masih dipakai memperkuat permodalan perusahaan. “Dalam jangka pendek kita prioritaskan pemenuhan rasio modal. Untuk itu, tambahan penyertaan modal tengah kita usulkan ke DPRD,” jelasnya.

Sementara itu, PT SPP masih menghadapi proses restrukturisasi usai tidak lagi mengelola Trans Metro Pekanbaru (TMP). Pemko mendorong perusahaan ini untuk menemukan sektor usaha baru yang lebih menjanjikan.

“SPP harus segera menentukan fokus bisnis. Ada beberapa opsi yang sedang difinalisasi, mulai dari pengelolaan jaringan gas, distribusi pangan, hingga Kawasan Industri Tenayan,” ungkap Ingot.

Pemko Pekanbaru berharap lewat langkah konsolidasi dan evaluasi rutin, BUMD mampu keluar dari kondisi stagnan dan benar-benar menjadi sumber pendapatan tambahan bagi daerah.**

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index