Hari Gajah Internasional, PT HK Hadirkan Jalur Aman Perjalanan Cinta Gajah Sumatra

Hari Gajah Internasional, PT HK Hadirkan Jalur Aman Perjalanan Cinta Gajah Sumatra
Jalur khusus gajah di Tol Permai (foto: istimewa)

iniriau.com, Pekanbaru – Hari Gajah Internasional yang diperingati setiap 12 Agustus menjadi momen spesial bagi gajah Sumatra di Riau. Kini, mamalia besar seperti “Getar” dan “Codet” bisa berpindah antarhabitat dengan aman berkat Underpass Perlintasan Gajah (UPG) yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Fasilitas yang berada di Tol Pekanbaru–Dumai (Permai) ini menjadi jalur migrasi satwa dilindungi yang menghubungkan kantong Balai Raja dan Giam Siak Kecil. Desain terowongan dibuat berdasarkan data GPS collar yang memantau pergerakan gajah secara real-time.

“Teknologi GPS collar membantu kami memahami pola migrasi gajah, sehingga terowongan bisa dirancang optimal. Sejak optimalisasi underpass pada 2023, tidak ada lagi insiden gajah menyeberang tol secara berbahaya,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Selasa (12/8/2025).

Berdasarkan pemantauan, gajah jantan paling aktif bergerak pada September hingga November untuk mencari pasangan. Jalur ini menjadi “koridor cinta” yang aman, dengan enam underpass berukuran tinggi 5,1 meter dan lebar 45 meter di km 12, 61, 69, 71, 73, dan 76.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S. Hasibuan, menyebut jalur tersebut penting untuk menjaga keragaman genetik. “Gajah seperti Codet dan Getar sangat bergantung pada koridor ini untuk kelangsungan hidupnya,” ujarnya.

Selain menjaga satwa, Hutama Karya juga menggandeng masyarakat sekitar tol lewat program ekonomi hijau. Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya di Desa Pinggir, Bengkalis, menerima bantuan bibit durian montong, jeruk nipis, dan rumput odot. Jeruk nipis menjadi penghalang alami gajah, sementara rumput odot jadi pakan favorit mereka.

“Program ini mengubah cara pandang masyarakat terhadap gajah. Kami dapat manfaat ekonomi sekaligus membantu konservasi,” kata Suparto, sekretaris kelompok tani.

Hutama Karya juga menargetkan pengembangan pusat edukasi konservasi gajah, nursery permanen tanaman pakan, dan penerapan konsep underpass di tol lain yang melintasi habitat satwa dilindungi.

“Hari Gajah Internasional mengingatkan kita bahwa infrastruktur maju bisa berjalan selaras dengan alam,” tutup Adjib.**
 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index