Jelang Pacu Jalur, Bupati Kuansing Instruksikan Penghentian Total Aktivitas PETI

Jelang Pacu Jalur, Bupati Kuansing Instruksikan Penghentian Total Aktivitas PETI
Bupati Kuansing Suhardiman Amby (foto:net)

iniriau.com, KUANSING – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengambil langkah tegas menjelang perhelatan budaya terbesar di daerah itu, Pacu Jalur Tradisional di Tepian Narosa, yang akan digelar pada 20–24 Agustus 2025. Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM, menginstruksikan penghentian seluruh aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), terutama di sepanjang aliran Sungai Kuantan dan anak sungainya.

Langkah ini dilakukan demi memulihkan kejernihan dan kualitas air Sungai Kuantan, yang selama ini tercemar akibat aktivitas PETI. Pemerintah ingin memastikan sungai kembali bersih dan dapat digunakan masyarakat, termasuk wisatawan, untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan rekreasi selama pelaksanaan festival budaya tersebut.

“Ini bukan hanya soal estetika menjelang iven besar, tetapi juga soal kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Suhardiman dalam rapat koordinasi di ruang multimedia, Senin (28/7/2025).

Menurutnya, peringatan ini berlaku hingga Rabu (30/7/2025). Masyarakat pelaku PETI diimbau untuk segera menghentikan kegiatannya secara sukarela. Jika tidak diindahkan, Pemerintah Kabupaten Kuansing bersama Polres Kuansing dan Kodim Inhu akan melakukan operasi penertiban secara terpadu dan tegas di lapangan.

“Kesadaran masyarakat sangat kami harapkan. Tapi jika masih ada yang membandel, kita tidak akan ragu menindak,” tegas Suhardiman.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Kuansing memahami kondisi ekonomi sebagian warga yang bergantung pada aktivitas tambang ilegal. Oleh karena itu, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat agar menyediakan lokasi tambang rakyat (TR) yang legal dan ramah lingkungan.

“Solusinya bukan pelarangan semata. Kami ingin ada zona tambang rakyat resmi yang memenuhi ketentuan lingkungan dan hukum, sehingga masyarakat tetap bisa bekerja tanpa merusak sungai,” tambahnya.

Mendukung kebijakan tersebut, Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, SIK, MH menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kawasan Zero PETI sesuai instruksi Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan.

“Kami kedepankan langkah persuasif dan edukatif, tapi jika masih ada yang melanggar, tindakan tegas tidak bisa dihindari,” kata Ricky.

Dengan hadirnya tamu negara, duta besar, menteri, hingga wisatawan mancanegara dalam event Pacu Jalur mendatang, Pemkab Kuansing ingin menunjukkan wajah Kuansing yang bersih, tertib, dan berbudaya – dimulai dari sungainya.**
 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index