.jpeg)
iniriau.com, Pekanbaru – Angka kemiskinan di Provinsi Riau menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat per Maret 2025, persentase penduduk miskin di Riau turun menjadi 6,16 persen, atau setara 460,96 ribu jiwa. Angka ini menurun 0,20 persen poin dibandingkan September 2024 dan menyusut 0,51 persen poin jika dibandingkan dengan Maret 2024.
Menurut Statistisi Ahli Madya BPS Riau, Meita Komalasari, penurunan ini tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan tetapi juga di perdesaan.
“Di wilayah kota, jumlah penduduk miskin berkurang dari 183,28 ribu menjadi 173,52 ribu orang. Sedangkan di desa, turun dari 289,76 ribu menjadi 287,45 ribu orang,” jelas Meita Jumat (25/7/2025).
Secara persentase, kemiskinan di perkotaan turun dari 6,11 persen menjadi 5,75 persen. Di perdesaan, turun tipis dari 6,52 persen menjadi 6,43 persen.
Garis Kemiskinan di Riau pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp713.117 per kapita per bulan, dengan pengeluaran untuk makanan masih mendominasi sebesar Rp525.806 atau 73,73 persen. Sementara komponen non-makanan sebesar Rp187.311 atau 26,27 persen.
BPS juga menyebutkan rata-rata rumah tangga miskin di Riau memiliki 5,51 anggota keluarga, yang berarti total pengeluaran minimum per rumah tangga miskin adalah sekitar Rp3.929.275 per bulan.
Meita menyebut penurunan angka ini menjadi indikator bahwa program sosial dan pemberdayaan yang dijalankan pemerintah mulai menunjukkan dampak.
“Ada indikasi kuat bahwa berbagai intervensi sosial dan ekonomi mulai berjalan pada jalurnya. Sekarang tinggal menjaga konsistensinya,” ucap Meita.**
