iniriau.com, PEKANBARU – Ratusan atlet Riau yang telah mengharumkan nama daerah di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, kini ramai-ramai menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial. Penyebabnya, bonus prestasi yang dijanjikan Pemerintah Provinsi Riau tak kunjung dibayarkan.
Kekecewaan itu makin dalam ketika mereka membandingkan perlakuan berbeda terhadap peserta Tari Pacu Jalur yang baru-baru ini dipanggil ke Kantor Gubernur dan langsung mendapatkan beasiswa pendidikan.
Menanggapi kegaduhan tersebut, Ketua Komisi V DPRD Riau, Indra Gunawan Eet, menyatakan Pemprov tak bisa terus-menerus bersembunyi di balik alasan keterbatasan anggaran.
“Ini bukan sekadar bentuk penghargaan, tapi kewajiban negara kepada anak-anak yang sudah berjuang di medan olahraga,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Eet menegaskan bahwa hak para atlet telah dijamin lewat Peraturan Gubernur (Pergub), sehingga penundaannya merupakan bentuk kelalaian.
Pihaknya juga berjanji akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada pekan depan untuk meminta kejelasan.
“Kalau Pergub-nya ada, ya ikuti. Kalau tidak sanggup, cabut saja Pergub-nya. Jangan buat rakyat menunggu sesuatu yang tak pasti,” tegas Eet.
Diketahui, Pemprov Riau menjanjikan bonus hingga Rp300 juta bagi peraih medali emas. Namun, belum ada kejelasan soal realisasi pencairan maupun dasar penghitungan nominal tersebut.
Menurut Eet, perhatian pemerintah terhadap atlet seharusnya menjadi prioritas, karena prestasi olahraga bukan hanya soal medali, tapi juga harga diri daerah.
“Jangan sampai semangat mereka yang sudah berkeringat di lapangan justru padam karena janji tinggal janji,” tutupnya.**