iniriau.com, ROHUL – Kasus dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri 1 Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, telah lebih dari dua bulan memasuki tahap penyidikan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu resmi meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan sejak Mei 2025, setelah ditemukan indikasi kuat adanya praktik korupsi dalam pengelolaan dana pendidikan tersebut. Namun hingga kini, belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Rokan Hulu, Acce Nauli, mengungkapkan adanya dugaan upaya menghambat jalannya proses hukum oleh oknum yang mengaku dekat dengan pihak kejaksaan.
“Kami menduga ada oknum yang bermain mata dengan penyidik Kejari Rohul untuk menghentikan kasus dugaan korupsi dana BOS di SMA Negeri 1 Ujung Batu,” ujar Acce dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).
Menurut informasi yang diterima pihaknya, oknum tersebut bahkan diduga telah menghubungi kepala sekolah untuk menawarkan "solusi penyelesaian" terhadap kasus yang kini tengah ditangani oleh Kejari.
“Kami minta Kejari Rohul terbuka kepada publik terkait proses penyidikan. Jangan sampai ada intervensi atau upaya untuk menghentikan perkara ini,” tegas Acce.
Ia juga meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau turut mengawasi penanganan kasus tersebut agar berjalan secara transparan dan berkeadilan.
Sementara itu, Kepala Kejari Rokan Hulu, Pajar Haryowimbuko, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa proses penyidikan masih berjalan dan pihaknya masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara.
“Masih kita mintakan penghitungan kerugian negara. Sabar saja,” ujarnya singkat.
Diketahui, dalam proses penyelidikan sebelumnya, tim Kejari telah memeriksa sebanyak 52 orang saksi yang terdiri dari pihak sekolah, rekanan, hingga sejumlah pihak lainnya. Sejumlah dokumen penting juga telah dikumpulkan untuk memperkuat bukti awal.
Kasus ini pertama kali diekspos dalam konferensi pers pada Selasa (6/5/2025), yang dipimpin langsung oleh Kepala Kejari Rokan Hulu Pajar Haryowimbuko, bersama Kasi Pidsus Galih Aziz SH MH dan Kasi Intelijen Adhi Thya Febricar SH MH.
Adapun total dana BOS yang dikelola SMA Negeri 1 Ujung Batu selama tahun anggaran 2023–2024 tercatat mencapai Rp5,92 miliar. Dana tersebut bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Riau, dan seharusnya digunakan untuk operasional sekolah, termasuk pengadaan alat pembelajaran, honor tenaga pendidik, pengembangan perpustakaan, hingga pemeliharaan fasilitas.
Namun, dari hasil penyelidikan ditemukan dugaan praktik manipulatif, mulai dari kegiatan fiktif hingga penggelembungan anggaran (mark-up), yang berpotensi menimbulkan kerugian negara dalam jumlah besar.**