iniriau.com, SIAK – Menghadapi krisis keuangan akibat tunda bayar anggaran sebesar Rp300 miliar, Bupati Siak, Dr. Afni Z, menyerukan kepada seluruh pejabat daerah dan istri mereka untuk menanggalkan gaya hidup mewah sebagai bentuk empati kepada masyarakat.
Imbauan itu disampaikan Afni saat membuka Musrenbang Kecamatan Kerinci Kanan, Sabtu (14/6). Ia meminta para pejabat memberi contoh hidup sederhana di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah.
“Saya ini juga punya perhiasan emas, tapi tak sampai hati memakainya. Yang saya kenakan hanya cincin tunangan dan nikah. Ini soal empati. Kalau punya emas, simpan dulu. Jadikan ini gerakan moral,” tegas Afni.
Ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif para pemangku kebijakan agar tak memamerkan kekayaan secara mencolok, seperti penggunaan kendaraan dinas secara berlebihan atau kegiatan seremonial yang boros anggaran.
“Bukan waktunya hidup mewah. Kita harus tampil sederhana, fokus pada pelayanan, dan memastikan setiap rupiah anggaran digunakan dengan bijak,” tambahnya.
Bupati perempuan pertama di Siak itu juga menegaskan langkah efisiensi akan diterapkan di berbagai sektor, termasuk perjalanan dinas dan kegiatan non-prioritas. Namun, ia memastikan hak dasar pegawai tetap aman.
“Gaji dan tunjangan ASN maupun tenaga honor tidak akan disentuh. Efisiensi tidak boleh mengorbankan hajat hidup orang banyak,” tegas Afni.
Ia berharap dengan langkah moral ini, kepercayaan publik terhadap pemerintah tetap terjaga, dan pemulihan fiskal dapat segera tercapai untuk mendukung kelanjutan program pembangunan daerah.**