iniriau.com, SIAK — Setelah beberapa waktu memanas, konflik lahan antara warga Kampung Tumang dan PT Seraya Sumber Lestari (SSL) akhirnya mulai mereda. Titik terang mulai terlihat usai mediasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Siak, Dr. Afni, Kamis (12/6) petang di Ruang Rapat Indra Praja.
Mediasi ini dihadiri Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, Dandim 0302 Siak, Camat, Kepala Kampung Tumang, serta sejumlah anggota DPRD Kabupaten dan Provinsi Riau. Suasana berlangsung terbuka namun tetap serius, dengan masing-masing pihak menyampaikan pandangan dan tuntutannya.
PT SSL akan menghentikan sementara seluruh aktivitas operasional di lahan yang disengketakan. Tidak ada penanaman sawit baru di area konflik hingga ada kejelasan hukum.
Pemerintah daerah memfasilitasi penyelesaian permanen sesuai aturan yang berlaku. Pertemuan lanjutan dijadwalkan maksimal satu bulan mendatang untuk menyepakati solusi akhir. Bupati Siak, Dr. Afni menekankan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif.
“Jangan biarkan emosi mengalahkan akal sehat. Semua pihak harus percaya bahwa penyelesaian lewat jalur resmi akan membawa hasil terbaik,” ujar Afni.
Ia juga menyentil soal kelalaian administratif yang turut memperkeruh suasana.
“SKT yang diterbitkan tanpa kajian mendalam bisa jadi bom waktu. Ke depan, kami minta semua pihak lebih cermat agar persoalan serupa tak terulang.”
Sementara itu, Direktur Utama PT SSL, Samuel, menyayangkan adanya aksi massa yang berujung pada perusakan fasilitas perusahaan. Namun ia memilih untuk mengedepankan pendekatan dialogis.
“Kami menyesalkan kerusakan yang terjadi, tapi tidak ingin memperpanjang konflik. Kami siap duduk bersama demi menemukan solusi terbaik,” ungkap Samuel kepada awak media usai mediasi.
Samuel juga menambahkan, perusahaan tetap berkomitmen menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan berharap proses ke depan berjalan lancar.**
.jpeg)