iniriau.com, DUMAI – Tim gabungan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,5 kilogram yang diduga berasal dari Malaysia. Aksi ini berlangsung dramatis di perairan Dumai pada 5 Juni 2025, setelah tim intelijen Lanal mendapatkan informasi terkait pengiriman gelap barang haram tersebut ke wilayah Indonesia.
Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, mengungkapkan bahwa petugas langsung bergerak cepat setelah mendeteksi pergerakan mencurigakan sebuah speedboat. “Tim kami menghadapi situasi yang menegangkan di tengah laut. Saat akan menghentikan kapal, kami malah ditabrak pelaku. Kejar-kejaran pun tak terelakkan,” ujarnya pada Selasa (10/6/2025).
Dalam pengejaran yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, para pelaku berhasil kabur dengan meninggalkan jejak: dua ransel berisi sabu dan sebuah speedboat di sekitar perairan Kuala Parit Paman Tanjung Palas, Dumai Timur. Barang bukti yang sempat dibuang ke laut berhasil ditemukan kembali oleh petugas.
Operasi laut-darat ini melibatkan 20 personel gabungan yang sigap merespons laporan intelijen. Hasil narkotest menunjukkan sabu-sabu dalam dua tas ransel tersebut memiliki berat total 48,54 kilogram. Nilai ekonomis barang haram ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp72 miliar dan berpotensi meracuni ratusan ribu jiwa.
“Kami percaya, penggagalan ini bukan hanya soal mencegah peredaran narkoba, tapi soal menyelamatkan masa depan generasi bangsa,” tegas Abdul Haris.
Pengungkapan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program Asta Cita Presiden dalam upaya pemberantasan narkotika. Lanal Dumai memastikan bahwa patroli laut akan terus diperketat demi menutup celah penyelundupan melalui jalur perairan.
Meski pelaku masih dalam pengejaran, pihak Lanal berkomitmen untuk terus mengintensifkan pengawasan di wilayah perbatasan maritim. “Kami tidak akan berhenti. Setiap celah akan kami tutup, setiap ancaman akan kami hadapi,” tutup Haris dengan nada tegas.**