Tenun Lejo Bukit Batu Bengkalis Tampil Elegan di Konser Musik Tradisi Seri Malaya 2025

Tenun Lejo Bukit Batu Bengkalis Tampil Elegan di Konser Musik Tradisi Seri Malaya 2025
Tenun lejo, dari Bukit Batu dan Bengkalis, Riau, tampil memesona dalam Konser Musik Tradisi Seri Malaya 2025 (foto: istimewa)

iniriau.com, Kuala Lumpur – Kain tenun lejo, warisan budaya takbenda dari Bukit Batu dan Bengkalis, Riau, tampil memesona dalam Konser Musik Tradisi Seri Malaya 2025 yang digelar di MaTIC, Kuala Lumpur, Sabtu malam, 17 Mei 2025. Kain bersejarah ini dipamerkan bersama alunan musik tradisional yang memukau penonton dari berbagai penjuru.

Kehadiran tenun lejo di panggung internasional menjadi momen penting bagi pelestarian budaya Melayu, sekaligus memperkuat identitas Riau di mata dunia. Ketua Desa Wisata Bukit Batu, Juwandi, menyebut momen ini sebagai bagian dari diplomasi budaya yang membanggakan.

“Ini bukan hanya soal kain, tetapi soal jati diri yang kita bawa ke luar negeri. Tenun lejo membawa cerita, nilai, dan kebanggaan masyarakat Bukit Batu dan Bengkalis,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Minggu (18/5/2025).

Konser yang turut menghadirkan musisi papan atas Malaysia seperti Rojer Kajol, Kajol Zuraidah, Asmidar, Mikael Noah, dan Hud Jibrael, serta penampilan dari Sekolah Seni Malaysia Kuala Lumpur, menjadi wadah kolaborasi budaya serantau yang mempertemukan tradisi dalam satu panggung.

Menurut Juwandi, tenun lejo bukan hanya sekadar hasil kerajinan, melainkan karya yang lahir dari nilai-nilai adat dan filosofi mendalam.

“Setiap helai tenun mengandung pesan kehidupan. Coraknya menggambarkan hubungan manusia dengan alam. Ia tidak diciptakan sembarangan, tapi melewati proses yang penuh makna,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa tenun ini memiliki akar sejarah yang panjang, bahkan disebut-sebut berasal dari pengaruh Trengganu, Malaysia, dan telah berkembang sejak masa Kerajaan Siak.

Salah satu bintang tamu konser, Rojer Kajol, turut memberikan apresiasi atas keindahan tenun lejo yang dikenakannya saat tampil di panggung.

“Tenun dari Bukit Batu luar biasa menawan. Saya terkesan dengan detail dan kemewahannya. Ini bukan hanya busana, ini warisan yang hidup,” ujar Rojer yang mengaku membeli 10 helai kain sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan terhadap tradisi Melayu.

Konser Musik Tradisi Seri Malaya 2025 menjadi bukti bahwa budaya lokal mampu menjangkau audiens internasional jika dikemas dengan kolaborasi yang tepat. Dan tenun lejo, sebagai bagian dari warisan Indonesia, kini semakin diakui dalam pentas budaya Asia Tenggara.**(Infotorial)
 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index