Lonjakan DBD di Riau, 17 Orang Meninggal, Inhil Terbanyak

Lonjakan DBD di Riau, 17 Orang Meninggal, Inhil Terbanyak
Ilustrasi -net

iniriau.com, PEKANBARU — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menghantui masyarakat Riau. Hingga akhir April 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 1.471 kasus dengan 17 korban jiwa tersebar di 12 kabupaten/kota.

Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mencatat angka kematian tertinggi dengan enam orang meninggal dunia, disusul Kampar, Rokan Hulu, dan Dumai masing-masing tiga kasus, serta Pekanbaru dan Siak dengan satu kematian.

“Kami sangat prihatin. Lonjakan ini menunjukkan kondisi yang harus segera ditangani bersama,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, Kamis (15/5/2025).

Ia menegaskan bahwa faktor lingkungan masih menjadi penyebab utama penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Wilayah dengan sanitasi buruk menjadi lokasi rawan berkembang biaknya nyamuk.

Dinas Kesehatan kini mengaktifkan kembali kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk turun langsung ke rumah warga, memantau tempat penampungan air, dan memberikan edukasi. Langkah ini didukung kampanye Gerakan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air, serta penggunaan kelambu dan obat nyamuk.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan agar nyamuk tidak punya tempat berkembang biak,” tegas Sri Sadono.

Dinkes juga telah meminta seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk siaga menghadapi kemungkinan lonjakan kasus. Warga yang mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala, atau ruam merah diminta segera memeriksakan diri.

“Penanganan cepat sangat krusial. Jangan tunggu parah baru ke dokter,” imbaunya.**
 

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index