iniriau.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau semakin serius mengelola aset-aset olahraga bekas perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) demi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora), pemanfaatan gedung dan venue olahraga kini mulai menunjukkan hasil positif.
Tahun 2024, pendapatan dari sektor sewa venue olahraga telah mencapai Rp1,5 miliar. Angka ini melonjak tajam dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatat Rp700 juta.
“Kita ingin semua fasilitas ini tetap hidup dan bermanfaat, bukan hanya jadi bangunan kosong. Dengan pengelolaan yang tepat, venue-venue ini bisa menjadi sumber PAD yang menjanjikan,” ujar Kepala Dispora Riau, Erisman Yahya, Senin, (21/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa biaya perawatan venue tahun ini meningkat signifikan. Dari sebelumnya Rp300 juta pada 2023, anggaran pemeliharaan kini menjadi Rp1 miliar. Bahkan, jika dilakukan renovasi total pada 14 venue yang ada, anggarannya diperkirakan bisa mencapai Rp55 miliar.
Sejumlah venue seperti Gelanggang Remaja, Tribuana, dan Stadion Kaharuddin disebut memiliki potensi besar untuk menghasilkan PAD karena sering digunakan untuk berbagai kegiatan. Sementara itu, Stadion Utama dinilai masih minim kegiatan berbayar, namun Dispora telah berinovasi dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong di stadion sebagai sekretariat bagi cabang olahraga, agar tetap bisa menyumbang PAD.
“Kami juga terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak agar pemanfaatan venue bisa lebih optimal,” tambah Erisman.**
.jpeg)