iniriau.com, BENGKALIS - Untuk mengatasi lonjakan kendaraan saat arus balik Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis akan menerapkan sistem ganjil-genap bagi kendaraan roda empat yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Roll On Roll Off (Ro-Ro) Air Putih, Kecamatan Bengkalis. Kebijakan ini mulai berlaku dari H+1 hingga H+6 Lebaran guna mencegah penumpukan antrean yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Kepala Dishub Bengkalis, Muhammad Adi Pranoto, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polres Bengkalis, Kejaksaan Negeri, Kodim, serta operator pelayaran, Kamis (6/3/2025). Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kepastian bagi pemudik sehingga mereka tidak perlu menunggu berjam-jam bahkan hingga seharian untuk mendapatkan giliran menyeberang.
"Kami ingin arus balik tahun ini lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat. Dengan sistem ganjil-genap, pemudik bisa lebih terencana dan tidak terjebak antrean panjang," ujar Adi Pranoto.
Dalam rapat tersebut, sebenarnya ada dua opsi yang sempat dipertimbangkan, yakni pembatasan kendaraan berdasarkan sistem ganjil-genap atau berdasarkan kuota antrean per hari. Namun, setelah diskusi panjang, akhirnya sistem ganjil-genap dipilih karena dianggap lebih efektif dalam mengurai kepadatan tanpa menimbulkan ketidakpastian bagi pemudik.
"Kalau pakai kuota antrean, tetap ada risiko antrean mengular tanpa kepastian. Dengan ganjil-genap, masyarakat bisa tahu kapan mereka bisa berangkat tanpa harus datang lebih awal hanya untuk berebut tempat," jelasnya.
Agar kebijakan ini berjalan lancar, Dishub Bengkalis akan menggencarkan sosialisasi melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial, media elektronik, spanduk, hingga pemberitahuan langsung oleh petugas di pelabuhan. Bahkan, informasi jumlah kendaraan yang sedang antre akan ditampilkan secara real-time melalui layar monitor di pintu masuk pelabuhan dan website resmi Dishub.
"Sebelum berangkat, pemudik bisa cek jumlah antrean melalui media sosial atau monitor di pelabuhan, sehingga mereka bisa memutuskan apakah tetap berangkat hari itu atau menunda keesokan harinya," kata Adi Pranoto.
Saat arus balik nanti, sebanyak lima armada Ro-Ro akan dioperasikan, dengan empat kapal beroperasi setiap hari sementara satu kapal beristirahat secara bergilir. Setiap harinya, kapal akan melayani 20 trip, dengan kapasitas maksimal 15 mobil per trip, sementara sisanya untuk kendaraan roda dua.
Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP, dan instansi lainnya akan dikerahkan di Posko Lebaran untuk memastikan sistem ini berjalan sesuai aturan. Setiap kendaraan yang masuk ke pelabuhan akan diperiksa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) untuk menghindari kecurangan, seperti penggantian plat nomor secara ilegal.
Selain itu, rapat koordinasi juga menekankan pentingnya pengawasan ketat agar tidak ada kendaraan yang menyerobot antrean, termasuk dari oknum pejabat atau aparat.
"Kami tidak ingin ada kejadian seperti tahun lalu, di mana ada kendaraan yang menyelip antrean, menyebabkan ketegangan di antara pemudik lain yang sudah menunggu lama. Semua harus mematuhi aturan yang berlaku," tegas salah satu peserta rapat.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan arus balik Lebaran tahun ini bisa lebih tertib, nyaman, dan bebas dari antrean panjang yang menyita waktu pemudik.**