.jpeg)
iniriau.com, Pekanbaru – Gubernur Riau (Gubri) terpilih, Abdul Wahid, mengaku telah menerima informasi mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2025 serta penundaan pembayaran yang diperkirakan mencapai Rp3 triliun.
Meski demikian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku belum mengetahui secara pasti besaran defisit tersebut dan akan mendalami masalah ini setelah resmi dilantik.
"Nanti akan kita pelajari dan cari solusinya agar masalah ini dapat diselesaikan. Saya baru mendapatkan informasi ini dan belum mengetahui data pastinya," ujar Abdul Wahid Senin (17/2/2025).
Sebagai langkah awal, Abdul Wahid berencana mengumpulkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) usai pelantikan pada Kamis (20/2/2025) mendatang untuk membahas kondisi keuangan daerah.
"Soal defisit ini, saya belum memanggil OPD-OPD terkait. Nanti setelah dilantik, baru kita akan panggil mereka untuk membahas lebih lanjut," tegasnya.
Ia memastikan bahwa penanganan defisit APBD akan menjadi prioritas utama dalam masa pemerintahannya. Abdul Wahid berkomitmen untuk mencari solusi terbaik guna memastikan keuangan daerah tetap stabil dan program pembangunan berjalan sesuai rencana.**
