iniriau.com, PEKANBARU - Pemukulan gong oleh Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar Minggu (10/11/24) di Kantor PWI Riau Jl.Ariffin Achmad, menandai kick off HPN Tahun 2025 yang akan berlangsung di Provinsi Riau, Februari Tahun 2025 mendatang.
Pemukulan gong oleh Ketua PWI Riau ini dilakukan juga oleh Kasi Intel Korem 031/Wirabima Kolonel Inf Bismark Sitorus, Anggota DPD RI Abdul Hamid, Ketua DK PWI Riau Zufra Irwan, Pemprov Riau, Kadiskominfotik Kota Pekanbaru Raja Hendra serta perwakilan para mitra.
Pemukulan gong ini menandai telah dimulainya rangkaian agenda pelaksanaan HPN Riau 2025. Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar menjelaskan, agenda yang sama juga dilakukan oleh PWI Pusat dan PWI provinsi se-Indonesia. Di pusat, kick off HPN dilangsungkan di Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, dihadiri Ketum PWI Zulmansyah Sekedang dan jajaran pengurus.
"Pagi ini kita telah melakukan kick-off atau peluncuran rangakain pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Riau. Ini menandai dimulainya persiapan rabgkaian HPN, baik dipusat maupun di provinsi," kata Raja Isyam dalam sambutannya.
Menghentikan Cipta dan Senam Bersama
Kick Off atau Peluncuran HPN 2025 Minggu pagi diawali senam bersama yang diikuti oleh seluruh pengurus, mitra kerja dan anggota PWI Riau.
Kemudian Ketua PWI Raja Isyam memimpin doa bersama untuk menghormati arwah para pahlawan. Bersamaan dengan itu, Pengurus PWI memegang foto para pahlawan yang berlatar belakang wartawan.
Raja Isyam Azwar mengungkapkan bahwa para pahlawan bangsa Indonesia ini banyak berasal kalangan wartawan, yang mana perjuangannya itu melalui tulisan pemberitaan.
"Para pahlawan Indonesia ini juga banyak yang berlatarbelakang wartawan, ini patut kita lanjutkan perjuangan para pahlawan ini," jelas Raja Isyam dalam sambutan.
Adapun para pahlawan yakni Agus Salim wartawan Hindia Bary dan Fajar Asia, Roehana Koedoes dari Media Soenting Melajoe, R Otto Iskandar Dinata dari Media Warta Tjahaja, Tirti Adhi Suryo dari Media Sunda Berita dan Medan Prijaji, Tjipto Mangoenkoesoemo dari Media De express dan Het Tidjschrijf. Kemudian Muhammad Hatta dari Media Sin Tit Po dan Nationale Commantaren, Adam Malik dari Media Pelita Andalas, Muhammad Yamin dari Media Panorama dan Kebangonan, Ki Hajar Dewantara dari Media Kaoem moeda dan Tjahaja Timoer, serta Douwes Dekker dari Media De Locomotive dan De Express.**