Resah, Forum Pedagang Kuliner Cut Nyak Dien Lapor ke Agung Nugroho

Resah, Forum Pedagang Kuliner Cut Nyak Dien Lapor ke Agung Nugroho
Perwakilan pedagang wisata kuliner Taman Cut Nyak Dien Pekanbaru saat menjumpai Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Senin (02/09/2024).

Iniriau.com, Pekanbaru - Merasa diintimidasi oleh sejumlah oknum aparat, puluhan pedagang wisata kuliner Taman Cut Nyak Dien Pekanbaru melaporkan kejadian tersebut kepada Wakil Ketua DPRD Riau - Agung Nugroho, Senin (02/09). Mereka berharap, Agung Nugroho bisa mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi sehingga para pedagang bisa kembali berjualan dengan aman dan tenang.

Kedatangan pedagang, disambut langsung oleh Wakil Ketua DPRD Riau - Agung Nugroho didampingi Ketua Komisi III DPRD Riau - Markarius Anwar. Dalam audiensi singkat tersebut, pedagang menyampaikan keresahan yang dirasakan terutama selama 2 malam terakhir ini.

Sekretaris Forum Pedagang Cut Nyak Dien, Anton Saputra menyebutkan, kedatangan sejumlah oknum aparat ke lapak dagangan membuat pengunjung dan pedagang merasa takut. Meski telah melaporkan kejadian tersebut ke Komisi II DPRD Pekanbaru, namun pedagang kompak untuk meminta bantuan kepada Agung Nugroho selalu Wakil Ketua DPRD Riau.

"Selama 2 malam ini, kami berjualan dengan rasa takut karena ada intimidasi yang dilakukan sejumlah oknum TNI. Mereka meminta kami menandatangani formulir, agar mau bergabung bersama LPM Kecamatan Sukajadi. Nah kalau kami nanti gabung, itu akan diambil sewa lapak sebesar Rp 700 ribu per bulan. Sedangkan selama ini, kami bayar lapak berdasarkan azas sosial karena disini juga ada janda dan anak yatim yang berjualan. Kami berharap, pak Agung bisa mencarikan solusi terbaik bagi kami. Tadi kami juga sudah mengadu ke Komisi II DPRD Pekanbaru, baru lanjut kesini," Ungkap Anton kepada Iniriau.com, Senin (02/09).

Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho mengatakan, laporan yang disampaikan pedagang nantinya akan ditindaklanjuti bersama dengan Disperindag, LPM Pekanbaru dan Kodim 0301 Pekanbaru. Dirinya berharap, pedagang bisa kembali berjualan dengan aman karena mereka berkontribusi bagi PAD Kota Pekanbaru.

"Saya tadi sudah berbicara dengan pedagang, mendengarkan keluh kesah mereka. Segala usaha, baik itu usaha kecil ataupun besar yang dibutuhkan itu adalah kepastian. Nah mereka ini kan sewa lapak, ya harus ada yang mengelola dan yang bertanggungjawab. InsyaAllah dalam waktu dekat, kami sebagai anggota dewan dari Dapil Kota Pekanbaru akan turun langsung ke lokasi. Semoga tidak ada lagi pungutan liar, sehingga membebani pedagang. Kota Pekanbaru ini terkenal dengan wisata kulinernya, pedagang harus didukung namun jangan sampai yang melanggar aturan karena mereka berkontribusi bagi PAD Pekanbaru, ini yang menjadi tugas kita," Ungkap Agung.

Sementara itu, Ketua LPM Kecamatan Sukajadi, Aseng menyebutkan, bahwa pihaknya mengantongi SK resmi dari Walikota Pekanbaru (Firdaus MT, red) untuk mengelola pedagang wisata kuliner di kawasan Taman Cut Nyak Dien. Bahkan  tidak hanya itu, LPM Kecamatan Sukajadi juga telah melakukan kerjasama dengan Koperasi Kartika 0301/PBR untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pedagang dan pengunjung.

"Kita maunya seluruh pedagang bisa bergabung dengan LPM Kecamatan Sukajadi, agar mudah dikoordinir dan uang sewa yang kita tarik nantinya bisa masuk ke dalam PAD Pekanbaru. Kita gak minta Rp 700 ribu, tapi Rp 350 ribu per bulan. Sedangkan selama ini, mereka bayar jauh lebih mahal bahkan da yang sampai Rp 800 ribu per bulan. Kita ini resmi, ada SK tertulisnya kok. Selama ini kita diam, sekarang sudah saatnya kami mengurus pedagang kuliner Taman Cut Nyak Dien. Selain itu, kita juga sudah bekerjasama dengan Primer Koperasi Kartika 0301/PBR dalam hal pengelolaan wisata kuliner Taman Cut Nyak Dien," Sebut Aseng.

Kawasan Wisata Kuliner Taman Cut Nyak Dien sendiri, telah berdiri sejak 3 tahun yang lalu. Sekarang, ada sekitar 200 pedagang yang menggantungkan hidup dari berjualan disana mulai dari pukul 17.00 WIB hingga 00.00 WIB setiap harinya. **

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index