2024, Kepercayaan Masyarakat terhadap Sektor Jasa Keuangan Meningkat

2024, Kepercayaan Masyarakat terhadap Sektor Jasa Keuangan Meningkat

Iniriau.com, Pekanbaru - Dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan sektor jasa keuangan di Riau, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menggelar kegiatan Temu Pers, Senin (18/03). Dimana, ada 3 poin penting yang dibahas yakni kinerja industri perbankan, kinerja industri pasar modal serta perkembangan edukasi dan perlindungan konsumen.

Secara umum, kinerja sektor jasa keuangan di Riau tetap mencatat pertumbuhan positif. Hal ini ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Plt Kepala OJK Riau, Endang Nuryadin menyebutkan, kredit perbankan di Provinsi Riau menunjukkan trend pertumbuhan yang positif dari tahun 2021 hingga 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2022 sebesar 9,52 persen dan sampai dengan Januari 2024, kredit perbankan tumbuh sebesar 10,33 persen.

"Sektor perbankan di Riau masih aktif dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat dan dunia usaha. Berdasarkan data segmentasi sektor penerima kredit, tercatat kredit di sektor rumah tangga menjadi yang terbesar mencapai Rp 34,46 triliun. Dari sisi jenis pengguna, kredit modal kerja masih dominan dengan nilai Rp 28,43 triliun, kredit investasi sebesar Rp 29,89 triliun dan kredit  konsumsi sebesar Rp 35,60 triliun. Sedangkan untuk dana pihak ketiga, sejak tahun 2021 hingga 2024 tercatat berjumlah Rp 120,1 triliun," Ungkap Endang Nuryadin kepada Iniriau.com, Senin (18/03).

Sementara itu, Deputy OJK Riau, Elflvira Azwan mengungkapkan, kinerja industri pasar modal di Riau menunjukkan pertumbuhan signifikan di awal tahun 2024. Berdasarkan data pemegang rekening, jumlah masyarakat Riau yang memegang rekening efek surat berharga, efek saham dan efek reksadana cenderung meningkat.

"Pada akhir tahun 2021 jumlah SID di Riau sebanyak Rp 195.470 SID dan di akhir Januari 2024 sebanyak Rp 324.380 SID atau mengalami peningkatan sebesar 65,9 persen. Kepemilikan portofolio efek saham masyarakat Riau periode 2021 hingga Januari 2024, mengalami pertumbuhan sebsar 18 persen dari Rp 3,63 triliun menjadi Rp 4,32 triliun. Hal ini menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal," Sebut Elvira.

Elvira menambahkan, sejak awal Januari hingga 18 Maret 2024, OJK Riau telah melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan edukasi keuangan yang diikuti oleh 2.482 orang peserta di wilayah Provinsi Riau. Pada periode tahun 2023 sampai dengan Maret 2024, OJK Provinsi Riau telah menerima sebanyak 515 pengaduan baik secara online maupun walk-in yang telah tercatat di dalam Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).

"Pengaduan didominasi pengaduan sektor perbankan, yaitu sebanyak 48 persen, disusul kemudian oleh sektor Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) sebanyak 41,6 persen.  Dari 515 pengaduan tersebut, sebanyak 437 (empat ratus tiga puluh tujuh)  pengaduan berstatus ditutup/selesai, 31 (tiga puluh satu) penanganan LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK), 21 (dua puluh satu) pengaduan dalam penanganan PUJK, dan 17 (tujuh belas) pengaduan dalam status menunggu tanggapan konsumen, dihapus 9 karena input ganda," Pungkasnya.

OJK menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berinvestasi dan memastikan bahwa mereka berinvestasi di entitas yang legal dan terpercaya. Masyarakat juga diimbau untuk memahami profil risiko dan tujuan keuangan mereka sebelum memilih instrumen investasi serta memanfaatkan fasilitas pinjaman online.

Selain itu, Kantor OJK Riau juga mulai melaksanakan Program Miss Visitor atau Kamis Visit OJK Riau sejak awal Maret lalu. Melalui Program Miss Visitor, masyarakat atau komunitas bisa mendapatkan edukasi dan literasi mengenai jasa keuangan dengan cara mendaftarkan diri atau datang langsung ke Kantor OJK Riau. **

Berita Lainnya

Index