iniriau.com, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun menginstruksikan dinas terkait cepat tanggap mengatasi lonjakan harga bahan pangan di pasaran. Ia mengingatkan agar dinas terkait bisa berkoordinasi dengan Tim Satgas Pangan di Kota Pekanbaru.
Hal ini untuk antisipasi makin meroketnya harga kebutuhan harian di pasaran, terutama menjelang bulan Ramadhan.
"Kita sudah ingatkan dinas terkait untuk antisipasi lonjakan harga bahan pangan jelang bulan puasa ini," kata Muflihun, Senin (26/2).
Bahkan Pemerintah kota sedang membuat skema agar biaya transportasi pengangkutan bahan pangan dari daerah penghasil bisa ditanggung APBD. Biaya transportasi itu nantinya akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Semua transportasinya ditanggung APBD pemko, nanti biayanya dari BTT," terang Muflihun.
Muflihun menyebut kebijakan itu boleh dilakukan tapi harus mengikuti regulasi yang ada. Pemerintah kota sedang mengkaji bahan pangan apa saja yang harganya bakal melonjak selama Ramadhan dan Idul Fitri.
"Nanti Pemko Pekanbaru melalui APBD akan menanggung transportasinya," ujar Muflihun.
Dikatakannya, Pemko Pekanbaru akan menggunakan BTT untuk transportasi bahan pokok tersebut. Menurutnya, BTT boleh digunakan untuk mengintervensi harga yang terlalu tinggi.
"Saat harga naik, pakai BTT, boleh digunakan. Hanya hari ini kita mencari mana harga yang mungkin naik pada saat puasa dan idul fitri. Kita sudah siapkan, dana BTT boleh digunakan untuk intervensi harga bahan pokok," ungkapnya.
Penggunaan BTT bertujuan untuk mengintervensi harga yang terlalu tinggi tidak dibatasi berapa nilainya. Namun penggunaan BTT tersebut tentu tidak serta merta terus digunakan. BTT digunakan untuk menyeimbangi kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Setidaknya, sampai harga bahan pokok mulai normal kembali.**