Iniriau.com, Pekanbaru - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau menilai, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Riau sampai dengan Juli 2023 tetap stabil dan tumbuh positif dengan likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga. Pertumbuhan positif dapat terwujud karena kinerja dan upaya maksimal yang diberikan OJK Riau dan IJK selama tahun 2023 dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan penyelesaian pengaduan konsumen.
Sejak Januari hingga 31 Agustus 2023, OJK Riau telah melaksanakan 29 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 3.184 orang peserta di wilayah Provinsi Riau. Kepala OJK Riau, Muhamad Lutfi mengatakan, selain itu, OJK Riau juga telah menerima sebanyak 233 pengaduan baik secara online maupun walk-in yang telah tercatat di dalam Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), 193 pengaduan berstatus ditutup/selesai, 15 sengketa masuk ke dalam LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK), dan 25 pengaduan dalam penanganan PUJK dan konsumen.
"Dari pengaduan tersebut, sebanyak 114 merupakan pengaduan sektor Perbankan, 117 merupakan pengaduan sektor IKNB, dan sisanya sebanyak 2 pengaduan, merupakan layanan sektor Pasar Modal," sebutnya, Kamis (14/9/23).
Di sisi lain, OJK Provinsi Riau terus mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional untuk menunjang pemerataan literasi dan inklusi keuangan nasional.
"Sampai dengan 31 Agustus 2023 telah terbentuk 1 TPAKD tingkat Provinsi Riau dan 12 TPAKD tingkat kabupaten/kota (100 persen dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau)," lanjutnya.
Adapun program-program unggulan yang diusung oleh TPAKD di Provinsi Riau antara lain Optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Desa Inklusi Keuangan, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Asuransi Usaha Tani Padi/Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP/AUTS).
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan posisi 31 Agustus 2023 telah terealisasi sebesar 36,06 persen atau sejumlah 61.874 debitur di mana target Program KUR itu sendiri memiliki target sebanyak 171.585 debitur yang mengakses KUR.
"Program Desa Inklusi Keuangan, TPAKD kabupaten/kota telah menunjuk satu desa di wilayah masing-masing sebagai Desa Inklusi Keuangan, Program Desa Inklusi Keuangan menargetkan bahwa setidaknya 80 persen dari seluruh jumlah penduduk telah mengakses keuangan ataupun pembiayaan dari Lembaga Formal."
Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), memiliki target yaitu seluruh pelajar dari pelajar setingkat Sekolah Dasar hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas harus memiliki rekening tabungan di Perbankan. Sampai dengan Juni 2023 tercatat terealisasikan sebesar 67,5 persen atau sebanyak 1.057.678 pelajar yang telah memiliki tabungan. Hal ini menunjukkan pencapaian realisasi yang cukup baik.
Program Optimalisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dengan target pencapaian yaitu seluas 15.000 hektar untuk program AUTP dan sebanyak 5.000 ekor sapi untuk program AUTS. Diharapkan bahwa ke depannya program ini dapat membantu para petani dan peternak di Provinsi Riau.**