Kasus Pemukulan pada Siswa SMPN 5 Berakhir Damai, Oknum Guru Diskorsing

Kasus Pemukulan pada Siswa SMPN 5 Berakhir Damai, Oknum Guru Diskorsing
Aksi kekerasan oknum guru SMPN 5 Pekanbaru pada siswa berakhir damai (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Oknum guru olahraga SMPN 5 Pekanbaru yang diduga melakukan kekerasan pada siswa akhirnya mendapat sanksi.Oknum guru inisial RY (28) yang merupakan guru honor tersebut diskorsing atau diistirahatkan sementara waktu.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal menuturkan, oknum guru honor tersebut mengakui kekhilafannya karena melakukan aksi tindak kekerasan. Walaupun demikian, pihaknya memberikan sanksi skorsing atau diistirahatkan sementara waktu terhadap RY.

"Sementara diistirahatkan, tidak dikeluarkan. Kita berikan pelajaran dulu. Kita minta untuk tidak mengajar dulu. Kalau berapa lama waktunya masih belum tahu juga, bisa seminggu atau sebulan. Masih belum diputuskan," terang Jamal.

Sementara kasus dugaan kekerasan pada siswa tersebut  berujung damai, Selasa (22/8/2023) sore. Keduanya sepakat berdamai setelah dimediasi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru.RY sudah melakukan penandatanganan surat perdamaian dengan Erny Febryanti (46) orang tua siswa yang alami kekerasan fisik.

"Sudah berdamai antara guru tersebut dengan orang tua siswa," kata Jamal.
 

Jamal mengaku pihaknya akan tetap melakukan verifikasi dan mempelajari dulu terkait permasalahan ini. Ia melihat rekam jejak oknum guru tersebut. Kalau dalam perjalanannya ternyata oknum guru tersebut itu memang sering melakukan itu, maka akan dipindahkan.
 

" Untuk sementara waktu kita minta dia tidak mengajar dulu, tapi belum diberhentikan. Sambil menengok lah dia itu bagaimana, kalau dah terbiasa ya terpaksa kita berikan sanksi lebih keras," tegasnya.

Sementara kondisi siswa yang mengalami dugaan tindakan kekerasan tidak mengalami luka. Kejadian tersebut berlangsung  saat jam olahraga. Saat itu para siswa disuruh berkumpul oleh guru olahraga berinisial RY. Tetapi, sang murid kelas Vll tidak mau berkumpul dan masih menendang bola hingga dua kali, yang membuat guru tersebut marah, dan memukul siswa.**
 

 


 

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index