Iniriau.com, Pekanbaru-Maraknya perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Pekanbaru, mulai meresahkan warga kota.
Menurut data Kesbangpol Pekanbaru, jumlah komunitas LGBT di Kota Bertuah ini kini mencapai 4.000 orang lebih.
Bahkan baru-baru ini Pekanbaru dihebohkan dengan adanya grup whatsapp LGBT yang anggotanya pelajar sekolah.
Prihatin dengan fenomena itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Payung Sekaki Bung Abrizal Risha menyarankan agar pengawasan terhadap disorientasi seksual ini harus dimulai dari rumah.
Perlu dilakukan edukasi seksual kepada anak di masa pertumbuhannya. Dan itu harus dimulai dari ruang kecil, yaitu rumah tangga .
"Anak - anak harus diperhatikan dalam masa pertumbuhannya, jika perlu beri edukasi tentang seks, yakni apa yang boleh dan pantas dilakukan seorang anak perempuan, misalnya. Edukasi ini tentu disesuaikan dengan umur mereka," sebut Abrizal, Selasa (20/6).
Ketua Marang Taruna Kecamatan Payung Sekaki ini mendukung penuh arahan Camat Payung Sekaki Yurikha Herian Danni,S.STP, M.Si, terkait respon cepat Pj.Walikota Pekanbaru Muflihun, dalam menyikapi adanya grup LGBT yang beranggotakan anak - anak sekolah di Kota Pekanbaru, baru - baru ini.
"Kita dikung upaya pak camat dan bapak pj walikota yang merespon dengan cepat masalah lgbt ini. Ini sudah sangat meresahkan, kita semua harus mencermatinya," tutur Abrizal.
Dalam hal itu PJ.Walikota Pekanbaru Muflihun,S.STP, M.AP langsung bersikap tegas, dan meminta Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk memasukkan materi pelajaran muatan lokal, yang bertujuan untuk mencegah penyimpangan orientasi seksual secara dini, terutama di kalangan pelajar.
"Kita prihatin dengan keadaan ini, jangan sampai anak - anak kita salah bergaul, dan kita lalai dalam mengawasinya," ujar Abrizal Risha.
Ia menghimbau masyarakat dan juga para orang tua aktif dalam mengawasi pergaulan anak, baik saat berada di rumah maupun saat di luar.
"Masa depan anak-anak generasi bangsa ini ada di tangan kita sema. Mari kita jaga dan awasi mereka dari hal-hal yang menyimpang," himbaunya mengakhiri.*