iniriau.com, PEKANBARU - Kasus tewasnya balita inisial MGA akibat jatuh dari lantai tiga kamar hotel Grand Central Pekanbaru masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan mengaku sudah memanggil 8 orang saksi untuk melakukan pendalaman peristiwa merenggut nyawa bocah asal Lampung tersebut.Disampaikan Andrie, dari 8 orang saksi tersebut 2 diantaranya merupakan kedua orang tua korban.
"Kami sudah memanggil 8 saksi orang untuk diminta keterangan. Mulai dari keluarga yaitu orang tua korban dan pihak hotel," kata Andrie, Kamis (22/9/2022).
Meski orang tua korban sudah diperiksa, namun Andrie mengaku akan ada pemanggilan lagi untuk meminta keterangan tambahan.
"Orang tua korban akan kami panggil lagi. Kita juga meminta keterangan tambahan kembali, mengingat saat ini sedang berduka tentunya kita juga harus menghargai itu," ungkap Andrie.
Andrie mengungkap, saat ini korban sudah dimakamkan di Bandar Lampung. Untuk itu pihaknya akan menjadwalkan untuk meminta keterangan tambahan kepada kedua orangtua bocah itu.
"Tentunya juga kita perlu waktu untuk meminta keterangan tambahan kembali kepada kedua orangtuanya," sambungnya
Terkait keamanan di Hotel Grand Central, Andrie menyebut bahwa pihak hotel telah memiliki SOP tersendiri dan sistem keamanan di dalam kamar.
"Tentunya kita akan lihat itu, apakah proseduralnya sudah dilaksanakan atau belum," tutupnya.
Sebelumnya warga Pekanbaru dihebohkan dengan tewasnyas eorang bocah laki-laki MGA (3) yang terjatuh dari lantai 3 kamar 328 Hotel Grand Central Pekanbaru, Senin (19/9/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Akibatnya, korban yang merupakan warga Bandar Lampung tersebut meninggal dunia usai dilarikan ke Rumah Sakit Syafira oleh sekuriti hotel.
Saat bocah tersebut jatuh, Dalam kedua orang tua korban Rizky Ravaneli (22) dan Okta Revieni Heni (23) sedang karaoke di KTV basement hotel dan meninggalkan korban sendirian di kamar hotel.**
.jpeg)
