iniriau.com, PEKANBARU - Perkelahian seorang pria dengan mantan kekasihnya di salah satu mal di Pekanbaru viral dimedia sosial. Usut punya usut, ternyata pria yang diduga melakukan kekerasan pada mantan kekasihnya di tempat umum tersebut merupakan oknum PNS di di Dinas Perhubungan Pemkab Siak. Tidak hanya itu, pria bernama Ardi tersebut dikabarkan juga putra dari pejabat eselon dua di Kabupaten dengan julukan Negeri Istana tersebut.
Hal tersebut dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Siak, Junaidi. Menurutnya pria yang terlibat pertengakaran di mal tersebut adalah PNS di Dishub Siak.
"Betul, pria itu PNS di Dishub Siak. Ia baru 2 tahun menjadi ASN di Dishub Siak," ujar Junaidi, seperti dikutip dari Riauaktual.com, Jumat (29/7).
Meski demikian, Junaidi mengaku tidak bisa memberikan sanksi. Pasalnya kejadian itu di luar jam kedinasan dan tidak menggunakan atribut PNS. Sehingga prosesnya kita serahkan pada pihak kepolisian.
"Hingga saat ini setelah saya cek, tidak ada pelanggaran kedinasan. Dan kita serahkan pada proses hukum dikepolisian. Namjn tetap nanti Ardi akan dipanggil untuk diminta klarifikasi.
Terlihat dalam video yang diunggah akun instagram milik korban @_areyouoke99 seorang pria menarik gadis yang diketahui bernama Melva Sinambela. Dalam video diketahui bahwa sang mantan meminta Handphone pemberiannya pada Melva. Namun sang gadis tidak mau memberikannya hingga terjadi pertengkaran. Bahkan satpan di Mall juga berusaha untukmelerainya. Namun tetap saja terjadi pertengkaran yang mengakibatkan gadis bernama Melva Sinambela mengalami luka memar dan luka cakaran ditangan.
Sementara Melva merasa telah dianiaya dan dipermalukan didelan umum. Untuk itu pihaknya membuat laporan pada Polresta Pekanbaru.
Terkait laporan dari Melva diakui Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan. Ia membenarkan pihaknya sudah menerima laporan atas dugaan tindak pidana penganiayaan.
"Benar. Korbannya sudah membuat laporan ke Polresta Pekanbaru dugaan tindak pidana penganiayaan," katanya, Jumat (29/7) sore.
Diterangkan Andrie pihaknya masih melakukan upaya proses serangkaian awal atas laporan korban.
"Korban masih belum diperiksa. Laporannya baru 1 (dari wanita) dan akan kami proses. Untuk cowok (mantan si wanita) tidak ada laporannya, hanya dari cewek itu saja," tutup Andrie.**