Musim Pancaroba, Kasus DBD di Pekanbaru Meningkat

Musim Pancaroba, Kasus DBD di Pekanbaru Meningkat

iniriau.com, PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru saat ini yang mencapai 332 kasus. Dimana Penyakit yang diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti itu tersebar di 15 kecamatan. Dari 332 kasus DBD tersebut, jumlah terbanyak kasus di Kecamatan Marpoyan Damai dengan total pasien 55 orang. Kemudian 49 orang dari Payung Sekaki, 46 orang dari Tuah Madani.

Kemudian 39 orang dari Kecamatan Rumbai, 33 orang dari Tenayan Raya, 23 orang dari Bukit Raya, 23 orang dari Binawidya. Lalu 16 orang dari Kecamatan Sukajadi, 15 orang dari Limapuluh, dan 12 orang dari Senapelan. Kemudian 10 orang dari Sail, 4 orang dari Rumbai Barat. Kemudian 3 orang dari Kecamatan Kulim, 3 orang dari Rumbai Timur, 1 orang dari Pekanbaru Kota

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, kasus DBD di Pekanbaru mengalami peningkatan.
Namun, tidak meningkat secara signifikan.

"Untuk kasus ada penambahan. Hal itu dikarenakan k saat ini kan lagi musim pancaroba, masa peralihan, jadi memang kasus ada bertambah, tapi tidak signifikan," jelasnya.

Meski ada peningkatan kasus, namun tidak ada yang meninggal karena DBD di Pekanbaru. Saat ini masih ada satu pasien yang tengah dirawat sementara ratusan lainnya sudah sembuh.

"Tidak ada yang meninggal dunia karena DBD. Namun masih ada satu yang dirawat," ujarnya.

Zaini mengingatkan masyarakat agar tetap hidup bersih dan mencegah terjadinya DBD. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan 3M (menguras, menutup dan mengubur).

Masyarakat diimbau agar segera memeriksakan kesehatan jika terindikasi DBD. Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan.**

Berita Lainnya

Index