iniriau.com, PEKANBARU- Dihentikannya penyelidikan dugaan korupsi Rp 84 miliar di PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), sejak April lalu menjadi sorotan. Massa dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Supremasi Hukum dan Aliansi Gempar Riau, Rabu 15 Desember 2021, melakukan aksi demonstrasi di Kejaksaan Tinggi Riau. Massa menuntut agar Kejati Riau mengusut lelang pembangunan gedung PT Bumi Siak Pusako senilai Rp87 miliar tersebut
Massa gabungan mahasiswa dan pemuda Riau ini tiba di Kantor Kejaksaan Tinggi Riau dan melakukan aksi mereka dengan membentangkan beberapa spanduk Rabu, (15/12) pukul 11:00 WIB. Diantaranya spanduk yang dibentang yaitu poster Riki Hariansyah bertuliskan dugaan gratifikasi dan skenario lelang gedung PT BSP dengan nilai Rp87 miliar.
Massa aksi diterima oleh Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Marvelous SH. Koordinator aksi Erlangga, mengatakan, ada indikasi monopoli dalam pembangunan PT Bumi Siak Pusako (BSP). Dimana Riki Hariansyah yang saat ini diangkat sebagai Sekretaris PT BSP, diduga melakukan intervensi dalam lelang proyek pembangunan gedung PT BSP senilai Rp87 miliar anggaran tahun 2021 tersebut.
"Ada indikasi keterlibatan intervensi Riki Hariansyah untuk memenangkan titipan dan koleganya. Karena itu, kami minta supaya proses lelangnya diperiksa oleh Kejati Riau, apakah sudah berintegritas atau ada penyimpangan,” sebut Erlangga dalam orasinya.
Pembangunan gedung PT BSP tersebut harusnya dilakukan di Kabupaten Siak, bukan di Pekanbaru seperti saat ini. Hal ini selain agar PAD dari BUMD milik Kabupaten Siak ini masuk ke Kabupaten Siak, juga agar masyarakat Siak mudah melakukan pemantauan.
Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Marvelous SH yang menerima massa aksi mengatakan, akan menampung semua aspirasi. Selanjutnya akan menyampaikan aspirasi pemuda dan mahasiswa ini kepada pimpinan.
Pengumuman pemenang tender Pengadaan Pembangunan Gedung Kantor PT Bumi Siak Pusako tahun 2021-2022 dilakukan pada tanggal 17 Maret 2021 lalu. Dimana pagu anggarannya Rp 95.673.959.000. Dan dimenangkan oleh PT Brahmakerta Adiwira dengan nilai Penawaran Terkoreksi Rp87.552.277.851,16.**
