Korlap Demo: Pembakaran Bendera PDIP Accident, Tak Direncanakan

Korlap Demo: Pembakaran Bendera PDIP Accident, Tak Direncanakan
Aksi Pembakaran Bendera PDI Perjuangan oleh Massa

Iniriau.com, JAKARTA - Koordinator lapangan (Korlap) aksi Pencabutan RUU HIP angkat bicara terkait adanya pembakaran bendera PDIP di gedung DPR, Jakarta Pusat. Mereka mengklaim tidak pernah merencanakan aksi pembakaran bendera.

Korlap Aksi PA 212, Edy Mulyadi, mengatakan sempat diperiksa di Polda Metro Jaya pada Kamis (25/6). Kepada penyidik, Edy memastikan pihaknya tidak pernah merencanakan aksi pembakaran bendera partai dalam rapat sebelum aksi.

“Pertama itu adalah accident. Polisi tanya, anak buah kalian yang ikut rapat Kamis itu pasti sudah laporan bahwa tidak rencana tidak ada bakar bendera. Jangankan rencana, dibahas aja enggak. Jangankan dibahas, disinggung aja enggak. Kepikir juga enggak karena buktinya tidak disinggung di rapat,” kata Edy lewat keterangannya, Jumat (25/6).

Massa PDIP berunjuk rasa di Mapolres Metro Jakarta Timur. Foto: Istimewa
Edy menyebut aksi pembakaran tersebut di luar perencanaan. Ia mengungkapkan, saat aksi berlangsung, ada salah satu anggotanya membisikkan akan ada aksi pembakaran. Lalu melihat dua bendera, salah satunya bendera PDIP.

Menyadari adanya bendera PDIP mau dibakar, Edy tidak dapat menghentikannya. Sebab, massa sudah terbawa suasana untuk membakar bendera PDIP dan PKI saat itu.

“Ada yang bisikan kepada saya itu habis Ashar. Habis ini bakar bendera PKI. Spontan saya jawab, emang ada benderanya? Ada. Yasudah kalau gitu,” ujar Edy.

Edy lalu kembali ke atas mobil komando. Mendengar adanya laporan bahwa akan membakar bendera PKI, Edy mengungkapkan hal itu lewat pengeras suara.

“Memang mic saya pegang, saya pandu saya katakan hari ini kita akan bakar bendera PKI. Massa aksi semangat, bakar-bakar," tutur dia.

"Polisi nanya sama saya, itu benderanya ada dua, Anda tahu sebelumnya? Ya enggak tahu ada bendera dua. Bahkan ada bakar bendera pun tidak ada rencana,” tambah Edy.

Baca Juga: PDIP Akan Proses Hukum yang Bakar Bendera Partainya di Depan Gedung DPR

Edy menjelaskan, komando yang dimaksud saat itu, yakni memberi ruang yang lebih luas. Agar tidak ada korban dalam pembakaran itu. Sebab, bahan untuk membakar merupakan plastik.

"Saya mengarahkan karena saya bilang, satu, satu, hati hati. Maksud saya itu kan bahannya plastik supaya enggak kena tangan enggak kena tangan," jelas dia.

"Bahkan di video saya katakan, laskar beri tempat yang luas hati-hati kena badan," tambah dia.

Lalu polisi menanyakan alasan bendera PDIP ikut dibakar. Ini jawabannya.

"Saya juga enggak tahu. Waktu dibawa ke situ ada berapa bendera, waktu diperiksa ada dua, waktu dibentang wah ada bendera PDIP, saya juga kaget," ujar dia.

Edy sempat ditanya polisi mengapa tidak menghentikan aksi pembakaran bendera PDIP. Edy merasa tidak mungkin dalam suasana itu melarang massa membakar bendera PDIP.

"Saya bilang gila, dalam suasana begitu, eh yang PDIP jangan dibakar jangan dibakar, enggak mungkin bos," ucap dia.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, kepolisian akan mendalami kasus tersebut. Ia memastikan Polri bekerja secara profesional.

“Polri akan bekerja secara profesional,” kata Argo, Jumat (26/6).**

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Index