KEPULAUAN ARU - Sampai saat ini masih banyak sekolah yang menjalankan sekolah dua gelombang (sesi). Kelas pagi dan kelas sore. Rencananya mulai tahun ajaran baru 2017/2018 sudah tidak boleh lagi ada sekolah dua sesi seperti itu.
Rencana penghapusan sekolah dua sesi itu disampaikan langsung Mendikbud Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di Kepulauan Aru, Rabu (12/4/17). Muhadjir mengatakan konsekuensi sekolah dua sesi adalah, jam belajar setiap sesi sangat pendek.
“Kira-kira hanya empat jam. Bagaimana mau bersaing dengan Malaysia atau Jepang yang sudah sepuluh jam lama di sekolahnya,” urainya.
Muhadjir mengatakan munculnya sekolah dua sesi karena keterbatasan infrastruktur. Untuk itu Kemendikbud siap membantu bangunan unit sekolah baru (USB) atau ruang kelas baru (RKB). Syaratnya cukup mudah. Yakni pemda setempat menyiapkan lahannya. Sementara gedung komplet sama perlengkapannya dibantu Kemendikbud.
Menteri asal Malang itu menjelaskan, jika disetujui Presiden Joko Widodo, mulai tahun ajaran 2017/2018 hari belajar Senin-Jumat berlaku secara nasional. Saat ini memang ada daerah yang hari belajarnya Senin-Jumat. Tetapi banyak juga yang masih sampai Sabtu.
Penambahan hari belajar atau sekolah itu, lama jam belajar di sekolah ditambah. Yakni dari sekitar 6 jam saat ini, menjadi minimal 8 jam. “Jangan dibayangkan jamnya nambah, terus belajar di sekolahnya nambah juga. Tidak,” tegasnya.
Muhadjir mengatakan waktu yang tambah panjang di sekolah tidak harus dihabiskan di dalam kelas. Bahkan juga tidak harus selalu di dalam kompleks sekolah. Anak-anak bisa diajak ke masjid, gereja, atau rumah ibadah lainnya. Tujuannya untuk pembinaan keagamaan siswa. Selain itu siswa juga bisa diajak bermain ke museum atau lokasi-lokasi lainnya.
Inti dari menambah jam di sekolah itu untuk menanamkan karakter kepada anak-anak. Di antaranya karakter keagamaan. Kemudian juga untuk menyelamatkan anak-anak dari lingkungan bermain atau masyarakat yang buruk.
“Lebih baik masih dijaga guru di sekolah,” kata dia.
Ketimbang pulang ke rumah, orangtua masih kerja, akhirnya anak main ke mana-mana.
Penambahan jam belajar beserta aneka kegiatan di dalamnya, tentu memerlukan biaya. Muhadjir mengatakan dana BOS tidak akan cukup. Untuk itu komite sekolah harus memanfaatkan dana masyarakat. (riaupos.co)
Tahun Ajaran Baru 2018, Sekolah Dua Sesi Dihapus
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy
Pilihan Redaksi
IndexPuncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan UMAM ke-4 Dihadiri Raja Muda Perlis
PHR Catat Produksi Cemerlang di Sumur Pinang East-2 Capai 2.648 BOPD
TAF Turun Reses, Warga Sampaikan Masalah Banjir dan Program Rp 100 Juta per RW
Semangat Sumpah Pemuda, KNPI Ajak Pemuda Dukung Pembangunan Daerah
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Nasional
Santuni Anak Yatim, PHR Gelar Doa Bersama bagi Korban Banjir Sumatera
Jumat, 05 Desember 2025 - 19:25:21 Wib Nasional
Perintis BPJS Kesehatan, Fachmi Idris Terima Life Achievement KORPRI Award
Rabu, 03 Desember 2025 - 09:16:47 Wib Nasional
Aksi Penjarahan Minimarket dan Bulog Warnai Pascabencana Sibolga–Tapteng
Ahad, 30 November 2025 - 09:18:42 Wib Nasional
Solidaritas di Tengah Bencana, Spanduk Posko Bantuan dan Tuntutan DIM Hiasi Masjid Raya Sumbar
Sabtu, 29 November 2025 - 08:28:00 Wib Nasional
