Terkait Corona, Siswa yang Sakit Diperbolehkan Mengikuti UN Susulan

Terkait Corona, Siswa yang Sakit Diperbolehkan Mengikuti UN Susulan

Iniriau.com, Jakarta - Peserta Ujian Nasional (UN) yang sakit diminta tidak memaksakan diri untuk ikut ujian. Siswa yang sakit dipastikan tidak kehilangan haknya, dan tetap dapat mengikuti Ujian Nasional Susulan.
 
Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, Bambang Suryadi menyebut, jadwal UN susulan telah dirancang. Peserta UN bisa mengikuti jadwal susulan yang telah ditetapkan.
 
"Untuk tingkat SMA, MA, dan SMK pada tanggal 7 sampai dengan 8 April," kata Bambang di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.Sementara untuk ujian nasional SMP, UN susulan bakal dilaksanakan tanggal 29-30 April 2020. Untuk peserta UN paket C, UN susulan digelar 18-19 April.
 
"Untuk UN Susulan paket B pada tanggal 9-19 Mei," jelas Bambang.
 
Sementara itu, Plt. Kepala Balitbang, Kemendikbud, Totok Suprayitno menegaskan, warga sekolah diminta jangan luput untuk memperhatikan gejala virus korona. Jika ditemukan warga sekolah yang mengalami gejala infeksi, agar kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
 
"Jika terdapat kasus dalam jumlah besar kepala sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat," jelas Totok.
 
Sebelumnya, Kemendikbud tetap menjadwalkan pelaksanaan Ujian Nasional 2020 sesuai jadwal, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang tentang Pencegahan Corona Virus Disease (covid-19) pada satuan pendidikan, dan informasi lainnya dari Kementerian Kesehatan.
 
‘’Pelaksanaan UN 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, di antaranya yaitu selama penyelenggaraan ujian warga sekolah dapat menghindari kontak fisik langsung, seperti bersalaman dan cium tangan selama dan sesudah ujian,” terang Totok Suprayitno.
 
Totok mengimbau, para peserta didik untuk tidak saling meminjam alat tulis atau peralatan lain. Selain itu, warga sekolah disarankan mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan lain berbasis antikuman sebelum dan sesudah ujian.
 
‘’Saya berharap juga agar peserta ujian tidak memaksakan hadir di sekolah bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas, dan dapat menggantinya pada waktu yang lain,” terangnya.**

Sumber: Medcom

Berita Lainnya

Index