JAKARTA — Pencurian data kartu kredit di restoran waralaba secara terstruktur membuat Bareskrim mengendus keterlibatan pemilik. Karena itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditipid Siber) berupaya menjerat pemilik dan kasir restoran waralaba. Perbankan juga digandeng untuk mensosialisasikan larangan gesek ke mesin kasir atau mesin yang tidak resmi dari bank.
Direktorat Tindak Pidana Siber Brigjen Fadil Imran menuturkan, dalam sebuah tindak pidana yang dijerat itu orangnya. Tentunya, orang yang dipandang terlibat dalam kasus tersebut, bisa kasir dan pemiliknya.
”Subjek hukum pidana itu orangnya,” jelasnya. Hingga saat ini sedang dipetakan, bagaimana peran dari setiap orang yang terlibat tersebut. Dari kasir yang melakukan penggesekan ilegal sebanyak dua kali dan pemilik restoran waralaba yang memiliki server.
”Semuanya dilihat,” tutur mantan Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus tersebut.
Seiring dengan penyelidikan kasus tersebut, Bareskrim juga memahami pentingnya antisipasi agar tidak jatuh korban lagi untuk kasus pencurian data kartu kredit. Potensi terjadinya kembali pidana itu harus diminimalisir.
”Semua pihak perlu untuk berperan,” paparnya. Menurutnya,dalam melindungi masyarakat dari tindak pidana tersebut, perlu sebuah program sosialisasi pada masyarakat atau pengguna kartu kredit. Program sosialisasi seperti tips aman dalam menggunakan kartu kredit.
”Untuk itu perlu peran dari perbankan melakukan sosialisasi,” jelasnya.
Sementara Kasubdit II Ditipid Siber Kombespol Himawan Bayu Aji mengungkapkan, kasus pencurian data kartu kredit dengan modus digesekkan pada mesin kasir ini baru terendus di Jakarta.
”Belum diketahui apakah kejahatan ini terjadi di daerah lain atau tidak. Namun, semua diharapkan lebih waspada.,” jelasnya.
Yang pasti, pencurian data kartu kredit ini bukan sembarang kejahatan. Sebab, kejahatan ini cukup terorganisir. Misalnya satu brand restoran itu berada di Jakarta Barat, Timur, Pusat dan Selatan. Semua mesin kasir di setiap restoran yang lokasinya berbeda itu terhubung sebuah sistem dan data masuk ke server.
”Kami teliti ini dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, Bareskrim mengungkap pencurian data kartu kredit dengan menggesekkan kartu ke mesin kasir. Penggesekan itu ternyata digunakan untuk mengambil semua data dari kartu kredit. Berbekal data kartu kredit itu, maka dibuatlah kartu kredit lainnya yang kemudian dipergunakan di luar negeri. Praktis, uang nasabah digunakan bukan oleh pemiliknya.
sumber: riaupos.co
Jerat Pemilik Restoran Pencuri Data Kartu Kredit
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB
Direktorat Tindak Pidana Siber Brigjen Fadil Imran
Pilihan Redaksi
IndexPuncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan UMAM ke-4 Dihadiri Raja Muda Perlis
PHR Catat Produksi Cemerlang di Sumur Pinang East-2 Capai 2.648 BOPD
TAF Turun Reses, Warga Sampaikan Masalah Banjir dan Program Rp 100 Juta per RW
Semangat Sumpah Pemuda, KNPI Ajak Pemuda Dukung Pembangunan Daerah
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Nasional
Santuni Anak Yatim, PHR Gelar Doa Bersama bagi Korban Banjir Sumatera
Jumat, 05 Desember 2025 - 19:25:21 Wib Nasional
Perintis BPJS Kesehatan, Fachmi Idris Terima Life Achievement KORPRI Award
Rabu, 03 Desember 2025 - 09:16:47 Wib Nasional
Aksi Penjarahan Minimarket dan Bulog Warnai Pascabencana Sibolga–Tapteng
Ahad, 30 November 2025 - 09:18:42 Wib Nasional
Solidaritas di Tengah Bencana, Spanduk Posko Bantuan dan Tuntutan DIM Hiasi Masjid Raya Sumbar
Sabtu, 29 November 2025 - 08:28:00 Wib Nasional
