BPN Prabowo-Sandi: Tak Benar SBY Propaganda Lawan Politik Islam

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB

 

Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan tak ada intervensi dari Habib Rizieq Syihab terkait pilihan cawapres untuk Prabowo. BPN menganggap isu percakapan Yusril Ihza Mahendra dengan Habib Rizieq Syihab telah menjadi isu liar.

"Bahwa isu ini juga sudah liar ke mana-mana. Bahwa kemudian dibilang Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dalam propaganda melawan politik Islam, ya itu juga kalau menurut saya tidak tepat ya. Karena saya selalu mengikuti proses, saya ikut ke rumah Pak SBY waktu proses-proses cawapres," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad, kepada wartawan, Kamis (4/4/2019).


Menurut Dasco, SBY tak pernah merekomendasikan atau memaksakan nama cawapres harus dari ulama. SBY, disebut Dasco, juga tidak merekomendasikan nama anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Bahwa kemudian juga tidak memaksakan namanya anaknya AHY sebagai cawapres. Malah beliau pesan, cari cawapres yang terbaik dari yang ada. Nah jadi apa itu artinya? Jadi Pak SBY juga tidak ada propaganda melawan politik Islam," tutur Dasco.


"Dan tidak ada tuh pesen dari Pak SBY bahwa kami, Demokrat, mendukung asal AHY, atau asal jangan cawapresnya dari kalangan ulama. Itu juga nggak ada. Itu yang bener-bener saya alami," imbuhnya.

Sebelumnya, chat Habib Rizieq dengan Yusril tengah ramai dibicarakan setelah Yusril membongkarnya ke publik. Dalam percakapan lewat aplikasi WhatsApp itu, Rizieq meragukan keislaman Prabowo sehingga memerlukan cawapres yang berlatar belakang ulama.


Tak hanya itu, Habib Rizieq juga menyebut lingkaran Prabowo banyak yang Islamphobia. Prabowo disebut Rizieq terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan politik Islam yang disebutnya sebagai politik integritas beraroma SARA. Itu yang kemudian dianggap sebagai salah satu sebab kandasnya cawapres ulama.(irc/detik)

Terkini