iniriau.com, PEKANBARU – Komisi III DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan kerja ke Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau pada Kamis (13/11/2025). Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi III, Edi Basri, bersama anggota Abdullah tersebut dimaksudkan untuk memperkuat koordinasi sekaligus menggali informasi terkini terkait kesehatan sektor jasa keuangan di Riau. Rombongan disambut Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, beserta jajaran.
Mengawali pertemuan, Edi Basri menegaskan bahwa pihaknya ingin memperoleh gambaran menyeluruh mengenai stabilitas perbankan di daerah. Ia menilai data dan analisis dari OJK sangat diperlukan untuk menopang fungsi pengawasan dewan.
“Kami datang untuk mendapatkan kejelasan mengenai kondisi perbankan di Riau. Ini penting bagi kami sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan dan memastikan industri jasa keuangan berjalan sehat,” kata Edi.
Komisi III juga membuka ruang sinergi yang lebih kuat dengan OJK, terutama terkait upaya menjaga kepercayaan publik dan memperkuat stabilitas lembaga keuangan yang beroperasi di daerah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala OJK Riau Triyoga Laksito memaparkan perkembangan industri jasa keuangan di provinsi itu. Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan aset perbankan di Riau secara tahunan mencapai 7,36 persen—sedikit lebih rendah dari rata-rata nasional yang berada pada 9,62 persen. Namun, pertumbuhan penyaluran kredit tercatat lebih tinggi dari nasional, yaitu 8,01 persen dibandingkan angka nasional 7,74 persen.
“Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari nasional menunjukkan aktivitas ekonomi masyarakat cukup aktif. Ini patut diapresiasi,” ujar Triyoga.
Selain memaparkan perkembangan industri, OJK juga menyoroti langkah penguatan perlindungan konsumen. Triyoga menjelaskan bahwa pihaknya terus meningkatkan kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas aktivitas keuangan ilegal melalui Satgas Penanganan Aktivitas Keuangan Tanpa Izin. Edukasi publik, menurutnya, menjadi kunci agar masyarakat terhindar dari penipuan berkedok investasi.**(ADV)
