Riau Terima 374 Laporan Kekerasan Seksual Anak hingga September 2025

Riau Terima 374 Laporan Kekerasan Seksual Anak hingga September 2025
Ilustrasi net

iniriau.com, PEKANBARU - Polda Riau kembali memaparkan perkembangan penanganan kasus kejahatan seksual terhadap anak dalam tiga tahun terakhir. Meskipun jumlah laporan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, aparat menilai bahwa ancaman terhadap anak masih berada pada level yang mengkhawatirkan.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, menyebut laporan terkait pencabulan dan persetubuhan anak terus masuk setiap tahun dan membutuhkan respons cepat.

“Setiap data yang masuk membuka mata kita bahwa perlindungan anak belum benar-benar kuat. Angkanya masih terlalu tinggi untuk kita anggap aman,” ungkapnya, Senin (17/11/2025).

Pada tahun 2023, Polda Riau menerima 437 laporan polisi (LP) terkait tindak pencabulan dan persetubuhan anak. Pada 2024 jumlah tersebut turun menjadi 391 LP, namun masih tergolong besar.

Sementara hingga 30 September 2025, tercatat sudah 374 laporan yang diterima. Angka ini hampir menyamai total laporan tahun sebelumnya meski baru berjalan sembilan bulan.

“Melihat tren tiga tahun ini, kami tidak bisa lengah. Setiap laporan langsung kami tindaklanjuti karena dampaknya sangat serius bagi korban,” jelas Anom.

Ia menuturkan, penegakan hukum terus diperkuat bersamaan dengan program pencegahan. Polda Riau bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk dinas terkait dan lembaga perlindungan anak, untuk memberikan edukasi dan pendampingan psikososial.

Dalam kesempatan itu, Anom juga mengingatkan masyarakat, terutama orang tua, agar lebih jeli memperhatikan kondisi anak dan lingkungan sekitarnya.

“Kasus bisa terjadi di tempat yang dianggap aman. Orang tua harus lebih aktif berkomunikasi dan peka terhadap perubahan sikap anak,” pesannya.**

 

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index