iniriau.com, PEKANBARU - Posisi Erlangga di bawah mistar gawang PSPS Pekanbaru musim ini kembali dipertanyakan setelah dirinya tersingkir dari daftar pemain utama. Padahal pada musim sebelumnya, kiper asal Jember yang pernah memperkuat Timnas Indonesia U-23 itu merupakan pilihan utama pelatih Aji Santoso.
Perubahan komposisi ini tak lepas dari performa gemilang kiper baru, Muhammad Darmawan. Dalam 10 pertandingan musim ini, Wawan sapaan akrabnya hanya kebobolan 10 gol dan mencatat dua clean sheet. Sebaliknya, Erlangga justru kebobolan jumlah yang sama hanya dalam tiga laga.
Situasi semakin sulit bagi Erlangga setelah penampilannya saat menghadapi Adhyaksa FC pada 1 November 2025. Ia kebobolan empat gol dalam 45 menit pertama dan digantikan pada babak kedua. Salah satu momen paling krusial terjadi di menit ke-16, ketika tangkapannya terlepas dan langsung dimanfaatkan Adilson untuk membuka keunggulan lawan.
Di sisi lain, Wawan terus menuai pujian berkat konsistensinya. Kiper kelahiran 16 Maret 2002 itu tampil impresif lewat sejumlah penyelamatan penting yang berulang kali menyelamatkan PSPS dari kekalahan. Kecepatan refleks serta ketenangannya membuatnya dianggap sebagai salah satu pilar utama Askar Bertuah musim ini.
Pelatih PSPS, Aji Santoso, menegaskan bahwa keputusan terkait starter semata-mata didasarkan pada kualitas permainan. “Semua pemain punya kesempatan yang sama, dan saya hanya memilih mereka yang menunjukkan performa terbaik tiap pekan,” ujar Aji.
Terkait kondisi Erlangga, Aji mengakui masih ada aspek yang perlu diperbaiki. “Kami sudah memberi dia menit bermain, tapi beberapa kesalahan masih terlihat. Itu yang harus dibenahi,” katanya.
Sebaliknya, Aji memberikan apresiasi kepada Wawan yang dinilai terus berkembang. “Wawan menunjukkan kemajuan yang stabil. Ia bekerja keras dan hasilnya terlihat dari konsistensi di lapangan,” tambahnya.**
