iniriau.com, Pekanbaru – Rasa kecewa menyelimuti panitia pelaksana Trofeo Riau Bermarwah setelah turnamen yang sedianya menghadirkan timnas legenda tiga negara, batal digelar.
Kekecewaan itu muncul karena aksi massa yang terjadi sesaat sebelum pertandingan dimulai di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru, Sabtu (30/8). Padahal, seluruh persiapan sudah dilakukan hingga menit terakhir menjelang kick off.
“Kita sudah persiapkan semuanya dengan maksimal, tinggal menunggu pertandingan saja. Namun tiba-tiba massa menerobos ke dalam stadion,” ungkap Ketua Panitia, Ade Pribadi Hamid, Minggu (31/8) di Pekanbaru.
Dari berbagai informasi, massa yang masuk ke stadion diduga merupakan suporter PSPS Pekanbaru. Mereka melakukan aksi bakar ban serta merusak baliho dan atribut turnamen di sekitar lapangan.
“Kerja panitia sebulan hancur hanya dalam satu jam. Tapi inilah kenyataannya, turnamen harus dibatalkan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Ade dengan nada kecewa.
Menanggapi tuntutan suporter PSPS yang meminta Gubernur Riau mendukung klub kebanggaan Pekanbaru itu dengan sponsorship, Ade menegaskan hal tersebut berada di luar ranah panitia.
“Masalah PSPS berbeda dengan agenda kami. Trofeo ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI dan HUT Riau, bukan urusan klub. Jadi kami tidak bisa mencampuradukkan hal itu,” tegasnya.
Meski kecewa, Ade tetap menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh panitia dan dukungan sponsor. “Terima kasih untuk semua pihak. Walaupun pertandingan batal digelar, kita sudah berupaya maksimal,” pungkasnya.**