iniriau.com, PADANG – Jalan Tol Padang–Sicincin sepanjang 36 kilometer, seksi pertama proyek strategis Tol Padang–Pekanbaru, resmi mulai bertarif setelah dua bulan beroperasi gratis sejak Mei 2025. Tol ini menjadi jalur vital yang diharapkan memperlancar arus barang dan jasa antara Sumatera Barat dan Riau, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dua provinsi tersebut.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sumbar dan Riau berada di level yang nyaris sama, masing-masing 4,66% dan 4,65% pada triwulan I 2025. Dengan terhubungnya jalur Padang–Pekanbaru sepanjang 255 kilometer secara penuh, proyeksi pertumbuhan diperkirakan bisa mendekati 6%.
Proyek yang menelan biaya Rp78 triliun ini menghadapi tantangan medan berat, termasuk pembangunan terowongan tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 8,95 kilometer dan biaya Rp9 triliun. Tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terdiri dari enam seksi, di mana ruas Sicincin–Bukittinggi, Bukittinggi–Payakumbuh, dan Payakumbuh–Koto Kampar akan menjadi kelanjutan pembangunan.
Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 672/KPRT/M/2025, tarif tol Padang–Sicincin ditetapkan, Golongan I: Rp50.500, Golongan II & III: Rp75.500 dan Golongan IV & V: Rp100.500
(Tarif berlaku sama untuk arah sebaliknya)
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi intensif sebelum penerapan tarif.
“Kami telah mengedukasi masyarakat terkait rencana pemberlakuan tarif ini melalui berbagai platform, mulai dari media konvensional, media sosial, media luar ruang, hingga siaran radio lokal. Harapan kami, transisi ini berjalan lancar dan masyarakat dapat merasakan manfaat konektivitas yang lebih cepat dan efisien,” ujarnya.
Selain infrastruktur, Hutama Karya juga menyalurkan bantuan sosial di sekitar jalur tol, termasuk 50 paket sembako dan 235 paket perlengkapan sekolah di Nagari Kapalo Hilalang dan Batang Anai.
“Kami berharap kehadiran jalan tol ini tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas wilayah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” tambah Adjib.
Tol Padang–Sicincin menjadi tonggak baru infrastruktur di Sumatera Barat. Dengan konektivitas yang semakin terbuka, Riau dan Sumbar kini punya peluang lebih besar untuk mempercepat laju ekonominya.**