iniriau.com, PEKANBARU — Provinsi Riau bersiap merayakan hari jadinya yang ke-68 pada 9 Agustus 2025 mendatang. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Merawat Tuah, Menjaga Marwah”, yang mencerminkan ajakan untuk melestarikan kekayaan alam sekaligus menjaga martabat budaya Melayu.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam dialog interaktif bersama RRI Pekanbaru, mengungkapkan bahwa tema tersebut lahir dari kesadaran akan pentingnya menjaga identitas dan jati diri masyarakat Riau di tengah arus modernisasi.
“Kita ini hidup di tanah yang penuh berkah. Hutan, sungai, dan adat istiadat adalah kekuatan Riau yang harus dirawat agar tetap memberi manfaat, bukan hanya untuk kita hari ini, tapi juga untuk anak cucu kita nanti,” ujar Wahid, Senin (4/8/2025).
Gubernur Wahid menegaskan bahwa jika kekayaan alam dan budaya ini tidak dijaga, maka Riau akan kehilangan marwah atau kehormatannya. Menurutnya, merawat tuah bukan sekadar menjaga sumber daya alam, tapi juga melestarikan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat.
“Ketika kita abai merawat lingkungan dan budaya, sesungguhnya kita sedang menggerus harga diri kita sendiri sebagai orang Melayu,” tegasnya.
Melihat berbagai fenomena yang mengancam kelestarian alam, termasuk alih fungsi lahan dan pencemaran lingkungan, Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Jangan sampai generasi mendatang hanya mendengar cerita tentang kekayaan Riau, tapi tak pernah merasakannya. Ini tanggung jawab kita bersama untuk memastikan warisan ini tetap utuh,” imbuh Wahid.
Ia menutup dengan harapan agar semangat “Merawat Tuah, Menjaga Marwah” bukan sekadar slogan seremonial, melainkan menjadi gerakan nyata di seluruh lapisan masyarakat.
“Selama adat dan budaya dijaga, saya yakin Melayu takkan hilang di bumi ini,” tutup Wahid.**