iniriau.com, PEKANBARU – Kekecewaan mendalam dirasakan para atlet dan pelatih berprestasi asal Riau. Hingga kini, mereka masih menunggu kejelasan jadwal audiensi dengan Gubernur Riau, Abdul Wahid, untuk membahas pencairan bonus Pekan Olahraga Nasional (PON) yang tak kunjung dibayarkan.
Mereka mengaku sudah berulang kali mencoba menghubungi pihak protokol gubernur, namun belum mendapat kepastian. Jika situasi ini terus berlarut tanpa tanggapan resmi, para atlet dan pelatih menyatakan siap mendatangi langsung kediaman Gubernur di Pekanbaru.
"Hingga hari ini belum ada kabar lanjutan soal audiensi. Kami masih menunggu konfirmasi dari ajudan gubernur. Tapi kami tidak akan diam saja. Kalau perlu, kami akan datang langsung ke rumah dinas gubernur, bahkan melakukan aksi jika diperlukan," tegas salah satu pelatih senior Darman Hutauruk.
Kondisi ini semakin memicu kekecewaan karena sejumlah provinsi lain di Indonesia telah membayarkan hak para atlet mereka, termasuk Sumatera Barat dan Jambi yang memiliki anggaran terbatas. Ironisnya, Riau sebagai daerah penghasil minyak justru belum merealisasikan bonus yang dijanjikan.
"Ini memalukan. Sumbar dan Jambi bisa lunasi bonus PON, kenapa Riau tidak? Padahal dari dulu kami sudah dijanjikan. Kami hanya menuntut hak kami," ujarnya pada iniriau.com.
Para insan olahraga Riau menilai pemerintah provinsi tidak menunjukkan komitmen terhadap prestasi dan perjuangan mereka. Jika tak ada itikad baik dalam waktu dekat, langkah tegas akan mereka ambil demi menuntut keadilan.**