iniriau.com, Pekanbaru - Polda Riau berhasil mengamankan duo kurir sabu seberat 30 kg. Duo kurir barang haram berasal dari jaringan internasional Malaysia-Riau. Mereka dibekuk di hotel Grand Jatra Pekanbaru, Minggu (24/11) jam 23.00 WIB.
Kedua pelaku adalah Mulyono (45 tahun) dan Misdianto (41 tahun), yang menjemput sabu dari Sei Pakning Bengkalis, Riau. Mulyono sempat melawan saat ditangkap, dan sempat lari, namun petugas bertindak tegas dengan menembak kedua kakinya. Dua peluru berhasil bersarang dikedua kakinya dan Mulyono berhasil ditangkap.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal didampingi Dirresnarkoba Kombes Pol Manang Soebeti, Kabid Humas Kombes Pol Anom Karibianto, Kepala BNNP Riau Brigjen Pol Robinson Siregar, Kombes Pol Edwin kepada wartawan menegaskan bahwa Ditresnarkoba Polda Riau tiada henti melakukan upaya-upaya penegakan hukum dengan metode, teknik, strategi, surveylence, undercoverbuy, dan lain-lain.
Hal ini disampaikan Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal saat jumpa pers di Mapolda Riau, Selasa (26/11).
"Setiap detik tim Polda Riau dari 12 kabupaten kota dengan komando Direktur Reserse Narkoba tiada henti matanya dibuka, telinganya dipasang, strateginya terus dikembangkan untuk mengungkap menindak penjahat-penjahat ini," jelas Kapolda Riau M 1qbal Selasa siang.
"Kami sudah tahu siapa bandarnya. Direktur Reserse Narkoba sudah mengantongi namanya. Walaupun di negeri seberang teman-teman sudah paham semua sudah beberapa kali bandar yang me-remote kurir-kurir ini kami tangkap bekerja sama dengan Bareskrim, Tipidsus-tipidter, Polda-polda terkait," jelas jendral berbintang dua tersebut.
"Saya sampaikan kepada bandar-bandar di manapun berada, jangan coba-coba lagi mengedarkan di Provinsi Riau. Kami akan sangat tegas setegas-tegasnya melakukan tindakan. Sangat tegas dan setegas-tegasnya. Berikut perangkat hukum yang dimiliki di Indonesia. Proses hukum akan kita lalui dengan setegas-tegasnya. Sampai ke Pengadilan hukuman mati," tegas Kapolda Riau tersebut dengan nada tinggi.
"Sering saya katakan, pengedar penjahat-penjahat ini akan melukai atau membahayakan nyawa petugas atau nyawa masyarakat lain, berkali-kali saya sampaikan tembak, walaupun akibatnya mematikan. Kalau tidak petugas kami simbol negara akan hilang nyawa atau masyarakat lain," ujar Irjen Pol M Iqbal lebih lanjut.
Kapolda Riau menuturkan bahwa Riau memiliki banyak pintu masuk bagi jaringan-jaringan bandar narkotika. Namun pihak Polda Riau dan jajaran akan menjaga, melalui kerjasama dengan BNNP, Bea Cukai dan pemerintah kabupaten dan kota di Riau.
"Saya apresiasi tim direktur atas kinerjanya, dan Riau memang banyak pintu masuknya untuk mengedarkan narkoba ini. Namun, Polda Riau dan jajaran akan menjaga pintu-pintu masuk itu bekerja sama dengan BNNP Riau, Bea Cukai, pemerintah kabupaten/kota dan lain-lain. Lanjutkan perjuangan ini, untuk penyelamatan generasi muda," kata Irjen M Iqbal menutup jumpa pers Selasa siang tersebut.
Peringkusan dua kurir narkoba ini adalah menguatkan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dimana penegakan hukum diimbagi dengan pencegahan.**