iniriau.com,SIAK - Tumpah ruah. Dukungan politik pada Paslon nomor urut 2 Dr.Afni-Syamsurizal, semakin tidak terbendung. Kali ini giliran ribuan 'Dunsanak Urang Awak', sebuah gerakan dukungan dari masyarakat suku Minang di Tualang, menyatakan sikap dalam acara deklarasi pemenangan bagi paslon dengan jargon Oke GAS itu.
Surat deklarasi ditandatangani oleh Ketua Tim Relawan Dunsanak Armen Salim, Ninik Mamak Syarial dan Panitia Pelaksana Delpenris. Dipimpin Delpenris, ribuan relawan berdiri di depan calon Bupati perempuan pertama Siak ini untuk membacakan surat deklarasi.
"Kami atas nama keluarga besar Rang Awak Pasisia Selatan, Padang Kota, Pariaman, Padang Panjang, Bukik Tinggi, Pasaman, Payakumbuh, Batusangkar, Solok, Sawah Lunto Sijunjung, Dhamasraya di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dengan ini menyatakan mendukung penuh Afni Z-Syamsurizal menjadi Bupati dan Wakil Bupati Siak periode 2024-2029," ujar Delpenris diikuti oleh seluruh Dunsanak yang hadir, Jumat (8/11/2024).
Ninik Mamak Minang Syahrial mengajak seluruh masyarakat Minang di Kecamatan Tualang untuk memilih Dr Afni. Mengingat seluruh lintas suku dan agama saat ini telah menyatakan dukungan yang sama. Terlebih lagi Dr.Afni memiliki darah urang minang, karena Ibunya berasal dari Payakumbuh, suku Pitopang Jambak.
"Jarang-jarang kita memiliki berlian seperti Bu Afni yang memiliki segudang pengalaman hingga tingkat nasional. Ini suatu kebanggaan bagi suku Pitopang/Jambak. Kesempatan ini tidak datang dua kali. Mari rapatkan barisan. Mari kita menangkan dunsanak kito Dr Afni," himbau Syahrial.
Lanjut Syahrial, orang awak yang ada di Kecamatan Tualang butuh seorang tokoh yang bisa menjembatani semua suku dan bersifat adil dan amanah.
"Jika sudah duduk nanti, tetaplah menjadi pemimpin yang bersifat adil, jujur dan amanah. Insyaallah Bu Afni akan menjadi tokoh dan figur yang baik untuk Kabupaten Siak," harapnya.
Sementara itu Dr.Afni menghimbau seluruh masyarakat untuk menghindari politik sara dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Siak. Siak yang terdiri dari beragam suku, agama dan ras yang berbeda, seharusnya menjadi kekuatan untuk memajukan daerah. Sebagaimana diketahui, Dr Afni sendiri hidup di lingkungan dengan suku yang beragam.
"Saya lahir di Siak Sri Indrapura, di tepian sungai Siak. Ayah saya suku Melayu. Kakek saya dulu mengaji di Mempura. Nenek moyang kami bahkan mengabdi pada Kerajaan Siak. Di Melayu suku diturunkan dari garis ayah. Jadi jangan ragukan darah kemelayuan saya," ujarnya.
Sedangkan Ibunda Dr.Afni berasal dari Muaro, Koto Nan Gadang, Payakumbuh, Sumatera Barat yang memegang suku Pitopang Jambak. Ibunda Dr.Afni merantau ke Siak sejak tahun 1980-an ketika menikah.
"Ibu saya asli orang Minang, Payakumbuh. Sedangkan di Minang, suku diturunkan dari garis Ibu. Jadi saya juga ikut darah ibu, dan tidak ada yang bisa meragukannya. Dari lima bersaudara, dua diantara adik saya lahir di Payakumbuh," tuturnya.
Sedangkan suami Dr.Afni merupakan asli berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Dari sinilah ia mulai banyak mengenal tradisi Jawa, bahkan menguasai bahasa Jawa, selain memang pernah juga bersekolah di Jawa Timur saat pendidikan S1 dan di Jawa Barat saat pendidikan S3.
Baru-baru ini, Dr.Afni juga mendapatkan penabalan marga Tarigan di rumah tokoh masyarakat adat Karo di Kampung Karo Minas Timur, Kabupaten Siak, Kontru Tarigan. Dengan begitu Dr.Afni resmi menjadi bagian dari keluarga besar Tarigan.
"Sempat ada orang yang menyarankan saya untuk tidak mengungkapkan identitas saya yang juga berdarah Minang. Dengan tegas saya tolak. Tidak ada yang salah dengan saya berdarah Minang. Saya bangga sama keragaman suku di keluarga kami. Siak beragam suku dan ras. Kelak jika menang, kita harus bangun Siak ini bersama-sama," tegasnya.
Perbedaan itu kata Dr.Afni, seharusnya menyatukan seluruh masyarakat demi kemajuan Kabupaten Siak, bukan justru dijadikan alat untuk memecah belah dan mengkotak-kotakkan masyarakat.
"Jangan ada politik SARA. Perbedaanlah yang harusnya menyatukan kita. Mari bangun Siak bersama menjadi lebih hebat dan lebih baik," tegas Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama ini.
Selain deklarasi Tim Relawan Dunsanak, paguyuban Minang di Tualang lainnya juga menyatakan sikap mendukung Dr Afni. Mereka yakni Keluarga Tujuah Koto Saiyo (KTKS) dan Keluarga Besar Rang Tanjuang (KBRT).**