Iniriau.com, Pekanbaru - Pertumbuhan ekonomi Riau di triwulan II 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Provinsi Riau, Panji Achmad saat acara Bincang Ekonomi dan Diseminasi Dukung Akselerasi Ekonomi Riau (Bedelau), Kamis (10/10).
Acara yang berlokasi di Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Jalan Jenderal Sudirman ini, mengangkat tema “Strategi Penguatan Industri Pulp dan Kertas dalam mendukung ekonomi yang berkualitas, inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Riau “. Acara tersebut, juga dihadiri Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan.
Menurut Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Riau, Panji Achmad, dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau yang tercatat sebesar 3,70 persen (year on year/yoy). Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan sebelumnya yang sebesar 3,42 persen.
Dimana, pertumbuhan ekonomi Riau triwulan II 2024, didorong oleh kinerja konsumsi sektor rumah tangga dan lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT), serta pemerintah yang tetap stabil.
Kenaikan permintaan domestik saat perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan momentum libur sekolah turut mendukung konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi.
Kondisi ini juga didorong oleh daya beli masyarakat yang terjaga dengan baik, inflasi yang terkendali, serta adanya penyaluran gaji ke-13 dan Tunjangan Kinerja (Tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dari sisi lapangan usaha (LU), Panji Achmad menjelaskan peningkatan ekonomi Riau terutama didorong oleh kinerja sektor ekonomi utama, yaitu sektor pertanian dan industri pengolahan.
Kinerja LU Pertanian tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 2024, didorong oleh peningkatan subsektor kehutanan seiring dengan kenaikan produksi hasil hutan.
Selain itu, peningkatan produksi pada subsektor peternakan, terutama ayam ras pedaging, juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pertanian.
Sejalan dengan sektor pertanian, pertumbuhan sektor industri pengolahan juga tercatat meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan volume ekspor komoditas kertas/karton (HS 48) dan produk kimia (HS 38).
“Peningkatan ini diharapkan dapat terus menjaga stabilitas dan perkembangan ekonomi Riau ke depan, di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan nasional,” tuturnya. **