iniriau.com, SIAK - Usai bersilaturahmi dan mengunjungi pedagang pasar Jayapura, Calon Bupati Siak Dr.Afni Z menyempatkan waktu mengunjungi dan mendengarkan aspirasi para petani yang didominasi kaum perempuan di Kampung Bunga Raya, Selasa (8/10/2024).
Dengan gaya khasnya, mengenakan sandal jepit dan kemudian ikut lesehan, duduk bersila bersama para petani yang sedang beristirahat makan. Ia meletakkan gorengan yang dibelinya di pasar.
Afni mendengarkan curhat petani sekitar yang merasa kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
"Harga gabah atau padi naik, harga pupuk dan keperluan bertani juga naik bu, dan untuk mendapatkan pupuk subsidi persyaratannya juga harus lengkap dan sulit," terang salah satu petani di sawah saat berbincang.
Sebagian petani juga mengeluhkan masalah pengairan di sawah saat musim kering.
"Saat musim kering, kami kesulitan mencari sumber air, padahal di bungaraya sudah ada mesin pompanisasi yang harganya milyaran, tetapi sulit saat kami ingin menggunakannya. Kami berharap bila nanti ibu jadi bupati bisa mebantu kami, " ucap salah seorang petani.
Sembari berbincang bersama petani tersebut, calon Bupati Siak itu mengatakan akan membantu para petani dan mempermudah untuk mendapatkan pupuk subsidi.
"Untuk mendapatkan pupuk subsidi nanti kita akan bantu bapak ibu mempermudah agar para petani bisa dengan mudah mendapatkan pupuk subsidi," ucapnya
Afni juga mengatakan bahwa apabila ia menjadi Bupati Siak nanti, akan membantu dalam mengatasi masalah pengairan yang hingga saat banyak dialami para petani.
“Untuk pengairan, apabila nanti masih kesulitan menggunakan mesin pompanisasi, kita akan bantu, saya ini orang lapangan bapak ibu, bila perlu nanti saya akan tunggu sampai mesin itu menyala agar bisa mengairi sawah Bapak Ibu semua,”ucap Afni.
Meski singkat, para petani merasa senang bisa berinteraksi secara langsung dengan Calon Bupati Perempuan Pertama di Kabupaten Siak itu.
"Ternyata orangnya masih sangat muda dan pengalamannya banyak. Tidak sombong dan ramah sekali. InsyaAllah kami akan pilih Ibu Afni sesuai hati nurani," kata seorang petani. Mereka kemudian tampak antusias foto bersama.**