Iniriau.com, Pekanbaru - Dalam rangka mewujudkan Pilkada Damai tahun 2024, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Deklarasi Pilkada Damai dengan mengundang 5 pasang calon peserta Pilkada Kota Pekanbaru. Calon Walikota Pekanbaru nomor urut 5 yakni Agung Nugroho, malah sempat curhat kepada pengurus LDII Pekanbaru.
Calon Walikota Pekanbaru nomor urut 5, Agung Nugroho menghadiri undangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Pekanbaru bersempena kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke VII bertempat di gedung Graha Pena Riau Pos, Rabu (02/10).
Saat memberikan kata sambutan, Calon Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho mengungkapkan, bahwa nomor urut 5 memiliki makna yang berarti. Semoga nomor urut 5 bisa membawa berkah dan keberuntungan dalam ajang Pilkada Pekanbaru nanti.
"Sewaktu pelaksanaan Pileg 2024 lalu, saya banyak mendapatkan dukungan suara dari LDII. Kedekatan dengan LDII sudah sejak lama terjalin, karena saya tumbuh kembang dilingkungan LDII Pekanbaru. Saya mau curhat sedikit, sewaktu pengambilan nomor urut kemarin. Saya berdoa, agar dapat nomor yang disukai masyarakat. Alhamdulillah, kami dapat nomor urut 5. Dimana, angka 5 memiliki banyak makna yakni sholat 5 waktu, rukun islam ada 5 dan nasihat Nabi juga ada 5. Harapan saya, LDII bisa terus bersama-sama dengan Paslon AMAn," Ungkap Agung Nugroho kepada Iniriau.com, Rabu (02/10).
Usai memberikan kata sambutan, dibuka segmen tanya jawab seputar program kerja dan Visi Misi Paslon AMAn. Salah seorang peserta, Budi mengungkapkan, komitmen Paslon AMAn dalam bidang pendidikan dan beasiswa bagi anak kurang mampu.
"Seperti apa komitmen Pak Agung terhadap pendidikan anak kurang mampu, karena kita sama-sama tau masih banyak anak kurang mampu di Pekanbaru," Sebut Budi.
Calon Walikota Pekanbaru nomor urut 5 inipun, lantas membeberkan sejumlah program kerja di bidang pendidikan ketika ia nanti terpilih menjadi Walikota Pekanbaru.
"Kami Paslon AMAn, memiliki banyak program kerja di bidang pendidikan. Sebut saja mulai dari program beasiswa, program wajib belajar 9 tahun dan pembangunan sekolah negeri tambahan khususnya tingkat TK, SD dan SLTP. Nantinya, tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya di Pekanbaru," Ucap Agung. **