Ketua Umum Dekranasda Dukung Usaha Kerajinan Tenun Songket Kampar

Ketua Umum Dekranasda Dukung Usaha Kerajinan Tenun Songket Kampar
Ketua umum Dekranasda Kampar Ricana Djayanti mengunjungi kelompok tenun songket di Kecamatan Tambang (foto: istimewa)

iniriau.com, KAMPAR - Pembinaan demi pembinaan selalu dilakukan oleh Ricana Djayanti Hambali selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kampar kepada para pengrajin yang ada di Kabupaten Kampar. Kali ini Ricana yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kecamatan Tapung menyambangi Rumah Kelompok Produksi Tenun Songket Desa Pagaruyung yang diketuai oleh Ibu Lia yang merupakan salah satu produsen Tenun Songket di Kabupaten Kampar. Senin, (26/2/24).

Dalam kunjungannya kali ini Ricana berkesempatan melihat langsung bagaimana proses pembuatan Kain Tenun Songket Kampar yang dilakukan oleh ibu Lia dan kawan-kawan sebagai pemilik dan pengrajin Tenun Songket. Kelompok Produksi Tenun Songket Desa Pagaruyung berdiri sejak 10 tahun lalu dan hingga kini tetap konsisten menekuni kerajinan ini. Bahkan dulunya kelompok produksi tenun songket ini merupakan binaan Ricana saat ia menjabat sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Tapung.

Disela-sela kunjungannya dalam rangka pembinaan terhadap pengrajin songket, Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Kampar menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada pengrajin dikarenakan memiliki kesabaran, ketelatenan dan ketelitian dalam mengerjakan tenunan yang cukup dinilai sulit. Dan juga disisi lain merasa miris karena belum adanya peningkatan produksi dikarenakan terhentinya pembinaan dan kendala modal serta pemasaran.

"Setelah melihat hasil dari pekerjaan tenun songket ini, kita dapat menilai sendiri betapa tingginya harga dari suatu keahlian dan keterampilan terutama untuk menjadi seorang pengrajin tenun. Di daerah kita pada zaman sekarang ini pengrajin tenun sangatlah langka, tenun songket ini merupakan Hand Made yang sangat membutuhkan ketelitian ekstra, untuk itu saya mengajak semua pihak terkait mari kita bangkitkan kembali pengrajin tenun songket di Kabupaten Kampar," ucap Ricana.

Ricana juga mengatakan bahwa Dekranasda Kabupaten Kampar mendukung penuh para pengrajin Tenun Songke. Baik dalam mengembangkan usahanya serta membantu pemasarannya. Mulai baik di dalam daerah maupun luar daerah, dengan salah satu cara yaitu membuka galeri Dekranasda Kabupaten Kampar. Dengan demikian kita juga ikut dalam melestarikan kebudayaan, karena songket merupakan salah satu bahan pakaian adat di Kabupaten Kampar.

Ricana juga meminta Dinas Perindag dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kampar untuk ikut mendukung dalam pengembangan tenun songket di Kabupaten Kampar. Diantaranya dengan membantu dalam membuat hak cipta serta mengadakan pelatihan bagi pengrajin yang juga merupakan pelaku UMKM agar lebih mampu mengembangkan usaha kerajinannya dan mencari penerus pengrajin songket merupakan PR bagi kita bersama dalam upaya melestarikan Tenun Songket kabupaten Kampar.

Seperti yang dilaporkan bahwa saat ini ada lebih kurang 20 orang pengrajin songket yang ada di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung, dengan permasalahan yang sama yaitu permodalan dan pemasaran songket tradisional sulit dilakukan. Dan ini harus segera dibangkitkan kembali agar mata luar tahu bahwa Kampar memiliki identitas di bidang tenun kain.

“Tenun Songket Kampar ini dibandrol dengan harga mulai dari 2.900.000 rupiah sampai 4.000.000 rupiah. Harga ini sangat wajar mengingat bahan baku yang juga mahal dan terlebih pembuatannya yang rumit dan memakan waktu satu bulan untuk satu kain tenun songket," ujar Ricana.

Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Kampar ini memberikan apresiasi dan langsung memesan sebanyak 10 pasang kain tenun songket yang akan digunakan dan dipakai saat pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Dumai pada April 2024 mendatang. Ini yang merupakan salah satu bukti dukungan kepada pengrajin.**

R Hakim

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index