iniriau.com, PEKANBARU - Seluruh korban erupsi Gunung Marapi yang dirawat di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi sudah pulang ke Pekanbaru. Terakhir yaitu bernama Muhammad Arbi akhirnya diijinkan pulang ke Pekanbaru, Riau.
Arbi tiba di rumahnya sekitar pukul 10.54 WIB pada Selasa, 12 Desember 2023. Ia adalah korban terakhir dari total tiga orang yang dirawat di RSAM Bukittinggi setelah Gunung Marapi meletus pada Minggu, 3 Desember 2023.
Sebelumnya, dua korban lainnya, Muhammad Ridho Kurniawan dan Aditya Sukirno Putra, juga berasal dari Riau, telah pulang pada Jumat, 8 Desember 2023, setelah mendapatkan perawatan medis.
Kepala Ruangan Rawat Inap Bedah RSAM Bukittinggi, Ns Wettriati, mengatakan, Arbi mengalami nyeri pada bagian perut.Selain itu, Arbi juga mengalami patah tulang pada bagian tangan kanan serta mengalami luka bakar 10 persen di bagian punggung.
“Sekarang sudah jauh perbaikannya, dari awal memang kondisinya kurang bagus ya, tapi sekarang udah 75 persen. Tinggal penyembuhan akhir saja lagi,” ujar Ns Wettriati, Selasa (12/12/2023).
Muhammad Arbi (22) merupakan mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Universitas Riau (UNRI) yang menjadi korban letusan Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (03/12) lalu.
Dari keterangan Arbi, saat Gunung Marapi meletus, mereka berada di cadas, di bawah Tugu Abel, dan sudah mulai turun. Namun erupsi yang cepat dan dahsyat itu membuat mereka berlarian menjauh dari puncak.
Material erupsi berupa bebatuan, abu hingga awan panas itu menghantam mereka saat melarikan diri. Akibatnya, dari tujuh anggota rombongan itu, hanya tiga yang selamat, termasuk Arbi. Sementara empat lainnya meninggal dunia.
Evakuasi keseluruhan korban yang terdiri dari 75 orang pendaki Gunung Marapi telah dilakukan Tim SAR Gabungan dan relawan, 23 orang di antaranya menjadi korban meninggal dunia.**