iniriau.com,PEKANBARU - Keluarga sopir truk yang menabrak mobil yang ditumpangi protokoler Pemprov Riau Zuhri mengeluhkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) nya tidak berlaku di Rumah Sakit Hermina.
Akibatnya perawatan pria pengemudi truk yang menabrak mobil yang ditumpangi Zuhri itu harus mengeluarkan dana pribadi. Sedangkan untuk dirawat di RSUD Arifin Achmad juga ditolak karena kamar perawatan sudah penuh.
"Kami bukan dari keluarga orang berada, dengan tidak berlakunya SKTM, maka biaya perawatan menggunakan uang pribadi," ujar istri Tonang.
Menanggapi hal itu, Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar perintahkan keluarga sopir truk bernama Gimsom Rajagukguk memindahkannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tonang sendiri merupakan korban kecelakaan yang bertabrakan dengan mobil Mitsubishi Expander yang merenggut nyawa Zuhri seorang petugas protokol di Kantor Gubernur Riau.
"Saya kontak Ipat (Direktur RSUD Arifin Achmad) tadi belum dapat dikontak. Segera bantu sopir truk yang dirawat di RS Hermina itu pak," perintah Gubri kepada Kadis Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, Jumat (28/9/23).
Gubri sendiri mengaku belum mendapatkan informasi banyak perihal kondisi sopir truk yang mengalami luka cukup parah. Begitu juga perihal biaya perobatan yang ternyata RS Hermina tak melayani Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau kartu miskin yang dibawa istri sopir truk bernama Eka Hotmaida Simamora.
Karena itu, dengan dipindahkan ke RSUD Arifin Achmad, Syamsuar berharap kondisi sopir truk bisa mendapatkan pelayanan dan penanganan serius dari tim medis.
"Segera bantu pak ya," ungkap Gubri lagi kepada Kadiskes.
Zainal Arifin saat dikonfirmasi mengaku sudah melaksanakan perintah Gubri tersebut. Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) drg Sri Dharmayanti langsung menuju RS Hermina.
"Pak Gubernur sudah memerintahkan untuk mengecek langsung pasien, sekarang Kabid Yankes sedang ke sana. Sesuai arahan pak Gubernur, nanti mau dipindahkan ke RSUD untuk mendapatkan tindakan perawatan," ujar Zainal.
Sementara Wakil Direktur Bidang Medik RSUD Arifin Achmad Zulkifli menyatakan siap menerima pasien sopir truk korban kecelakaan tersebut. Zulkifli juga mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS berplat merah milik pemerintah Provinsi Riau tersebut.
"Kami siap melayani, sekarang kami sedang koordinasikan dengan pihak IGD," ujar Zulkifli.
Sebagai informasi tambahan, sopir truk Tonang adalah warga Siak berdomisili di Kampung Rempak Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak. Pasca kejadian nahas di Jalan Lintas Dayun-Perawang, tepatnya di Kilometer (Km) 11 Pangkalan Pisang Koto Gasib, Siak, Selasa (26/9/23) lalu itu, sopir truk Tonang sempat dirawat RSUD Tengku Rafian Kota Siak Sri Indrapura.
Namun karena diperlukan penanganan lebih lanjut, pihak rumah sakit setempat menginformasikan akan merujuknya ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Namun pihak RSUD Arifin Achmad memberikan konfirmasi bahwa kamar perawatan sudah penuh.
"Waktu di Siak katanya mau di rujuk ke RSUD Arifin Achmad, tapi tak lama kami diberi tahu kamar penuh, jadi tak bisa dirawat di RSUD Arifin Achmad," kata Eka istri Ari Tonang, Kamis (28/9/23) lalu.
Sopir truk kemudian dibawa ke RS Hermina Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya saat di rumah sakit swasta ini, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dibawanya untuk berobat dianggap tidak berlaku.
Tonang sendiri dikabarkan mengalami masalah di bagian tulang punggung, pasca kejadian kecelakaan itu.
"Kami masih di RS Hermina. Yang saya tahu ada diberi obat, tapi kalau tindakan soal keluhan tulang belakang belum ada tindakan," ujar Eka saat itu.
Ada pun terkait kecelakaan terjadi kecelakaan di Jalan Lintas Dayun-Perawang, Kabupaten Siak, tepatnya di Kilometer (KM) 11 Pangkalan Pisang Koto Gasib, Kabupaten Siak, Selasa (26/9/23). Satu orang petugas protokol di Kantor Gubernur Riau bernama Zuhri meninggal di tempat.
Almarhum Zuhri menumpangi kendaraan berjenis mini bus Mitsubishi Expander. Dikabarkan seorang sopir dari sebuah vendor tak mampu mengendalikan kendaraan dari arah Siak saat berusaha menyalip kendaraan di depannya. Sementara truk yang dikendalikan Tonang yang datang dari arah berlawanan pun bertabrakan.
Kecelakaan terjadi diketahui usai mengikuti acara kunjungan kerja Gubri Syamsuar di wilayah Kabupaten Bengkalis. Dimana Gubri menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Provinsi Riau Tahun 2023 bersama Bank Indonesia (BI) Riau.
Mobil ditumpangi almarhum Zuhri sendiri terpisah dari iring-iringan rombongan Gubernur yang dikawal oleh Patwal Polda Riau.
Gubri Syamsuar sendiri mendengar kejadian tersebut langsung meminta sopir dan patwal menuju ke lokasi kejadian.**