iniriau.com, Kuansing - Pernyataan salah seorang anggota DPRD Kuansing dari Partai Nasdem inisial JS yang menyebut wartawan dengan sebutan Puk**mak kini tengah disorot.
Selaku wakil rakyat JS tidak selayaknya bersikap arogan apalagi sampai menyamakan wartawan dengan sebutan jorok. Bagi orang Kuansing, Puk**mak merupakan kesamaan dari nama alat vital milik perempuan.
"Banyak kami saksinya JS itu mengatakan Jasriadi wartawan Puk**mak," kata Adil salah seorang wartawan di Kuansing.
Tidak terima profesi wartawan dilecehkan, sejumlah jurnalis berencana akan membuat petisi untuk menolak keberadaan anggota DPRD Kuansing yang bersikap arogan terhadap profesi jurnalis.
Selain itu, rombongan kuli tinta juga akan menyurati DPP Nasdem di Jakarta supaya JS dipecat dari jabatannya selaku anggota DPRD Kuansing.
Tidak hanya itu, Senin (11/9/2023) besok, wartawan se-Kuansing berencana akan membuat laporan polisi ke Polres Kuansing atas ucapan penghinaan yang menyamakan wartawan dengan alat vital milik perempuan tersebut.
"Saya mengutuk keras pernyataan si Johnson itu. Selaku wakil rakyat tak pantas dia berbicara seperti itu. Puk**mak itu konotasinya adalah jorok. Mestinya sebagai wakil rakyat si JS harus beretika dalam berbahasa. Karena lembaga DPRD adalah lembaga pemerintah. Bukan lembaga premanisme," kata Hendri Chaniago salah seorang wartawan di Kuansing.
Menurut Hendri, bukan hanya DPRD saja yang memiliki Marwah, tapi wartawan juga memiliki Marwah.
"Jangan sok bersih kali si JS itu, jangan sudah merasa hebat dia di DPRD sampai sampai bilang wartawan puk**mak," ujar Hendri dengan lantang.
Oleh karena itu, Hendri meminta JS beretika dalam berucap dan sopan santun dalam bersikap seperti mana halnya adat orang rantau Kuansing dalam kehidupan sehari hari.**