Flu Babi Ditemukan di Kepri, Dinas PKH Riau Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak

Flu Babi Ditemukan di Kepri, Dinas PKH Riau Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak
Ilustrasi -net

Iniriau.com, PEKANBARU - Adanya temuan kasus demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) ditemukan di peternakan babi, Pulau Bulan, Kepulauan Riau, membuat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mengintensifkan pengawasan terhadap pergerakan hewan di wilayahnya.  

Menurut Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Faralinda Sari upaya yang dilakukan adalah mengawasi lalu lintas ternak di Riau.

"Antisipasi yang kami lakukan adalah dengan mengawasi lalu lintas ternak. Untuk seluruh ternak yang berlalu lintas diwajibkan dilengkapi dokumen-dokumennya," kata  Faralinda Sari Selasa (16/5/23).

Menurutnya dokumen lalu lintas ternak  diantaranya terdiri dari Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), uji lab, rekomendasi pemasukan dan semua harus diurus di DPMPTSP Provinsi Riau.

"Dokumen ini diperlukan sebagai jaminan kalau ternak sudah dilakukan pemeriksaan di daerah asal. Sehingga bisa mengurangi resiko penularan penyakit, karena dipastikan ternak yang berlalu lintas adalah ternak yang sehat," tegasnya.

Adanya kasus demam babi Afrika mengakibatkan Singapura telah menghentikan impor babi hidup dari Batam, Kepulauan Riau. Hal ini setelah adanya penemuan Virus African Swine Fever di rumah pemotongan hewan Jurong, April lalu.

Disamping itu, Badan Karantina Pertanian (Barantan) baru-baru ini juga melaporkan temuan kasus African Swine Fever (ASF) pada sejumlah babi asal Batam yang biasanya diekspor ke Singapura tersebut.**

 

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index