iniriau.com, PEKANBARU- Puluhan guru honorer negeri dan swasta yang tergabung dalam Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan swasta (FGPPNS) dan Perjuangan seluruh guru honorer (PSGH) Riau, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau. Mereka mempertanyakan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang dinilai banyak masalah.
Tidak hanya itu mereka juga menagih janji pemerintah yang akan mengangkat mereka menjadi PNS melalui jalur P3K.
"Mana janji pemerintah. Katanya mau mengangkat kami menjadi guru PNS. Tapi sekian puluhan tahun menanti, tidak ada terwujud," kata Hamid kampai selaku korlap FGPPNS Riau, Kamis (27/4/23).
Tidak hanya itu, selama berorasi para guru honorer ini pun berkeluh kesah bagaimana nasibnya selama guru honor. Hanya berbekal gaji ala kadar, tapi tetap menjalankan kewajiban mendidik siswa. Namun niat baik itu tetap dijalankan.
"Kami rela meninggalkan anak keluarga hanya untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Tapi ketahuilah, dibalik kesungguhan kami, anak tangisan kami yang hari ini kami sampaikan. Kami datang untuk menagih janji," ungkap Hamid.
Selain itu, para guru honorer ini menyuarakan kepada Gubernur Riau melalui dinas terkait mengevalusi kelulusan Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil Rekruitmen tahun 2022 kejelasan hukum terkait hasil seleksi PPPK Guru. Mereka melihat banyaknya kejanggalan proses pengangkatan yang usianya lebih muda.
Kemudian para guru honorer juga menuntut penundaan penerbitan SK sampai adanya Provinsi Riau Tahun 2023. Meminta dinas pendidikan untuk melakukan rekruitmen mengacu pada Permenpan RB N.20 tahun 2022 dan juknis Kemendikbud No. tahun 2022.
"Kami meminta kepala dinas pendidikan mengembalikan penempatan Guru PPPK yang Lulus baik P1, P2 dan P3 ke sekolah induk masing-masing 5. Meminta kepala dinas pendidikan untuk memberikan Penempatan yang jelas kepada guru PPPK yang tidak ada penempatan dan ditempatkan di sekolah induk masing-masing," papar Hamid. **