Soal Mafia Tanah, Puluhan Masyarakat Sakai Riau Ancam Geruduk Istana Presiden

Soal Mafia Tanah, Puluhan Masyarakat Sakai Riau Ancam Geruduk Istana Presiden
Relawan Perjuangan Demokrasi (Repedem) saat menggelar demo di Jalan Cut Nyak Dien (foto: istimewa)

iniriau.com,PEKANBARU - Sebanyak 50 orang masyarakat Sakai siap diberangkatkan  menggeruduk Istana Jakarta. Hal ini untuk menyampaikan langsung ke Presiden Joko Widodo terkait mafia di Kampar.

Rencana mendatangi Istana dengan aksi massa disampaikan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repedem) saat menggelar demo di Jalan Cut Nyak Dien, tepatnya pintu masuk Kantor Gubernur Riau, Kamis (30/3/23).

"Kami sudah siap, kami rela berkorban untuk kebenaran melawan mafia tanah di Kampar. Kami bertekad tidak akan pulang sebelum tuntutan kami direspon Istana kecuali jika Presiden Jokowi menyuruh kami pulang," kata Korlap Repedem M Ridwan.

Menurut Ridwan, pemberangkatan sebanyak 50 masyarakat Sakai ke Istana  tersebut, karena meyakini persoalan mafia tanah di daerah tidak akan pernah selesai.

Pasalnya, perihal tuntutan ini sendiri sudah terjadi sangat lama, yakni pada 1996 silam. Dimana melalui surat yang dikeluarkan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kampar tertanggal 3 Juni 1996, perihal persetujuan pendirian Kelompok Tani Daerah di Takuana, Flamboyan/Petapahan Sungai Garo Kecamatan Tapung/Siak Hulu seluas 2500 hektar terhadap 25 kelompok tani.

Setiap kelompok beranggotakan sebanyak 50 orang petani. Namun yang terjadi kini, sebanyak 200 hektar justru dikuasai perorangan. Masalah ini menurut Ridwan lagi, sudah disampaikan ke pihak terkait.

Tetapi tidak ada tindak lanjut. Karena itu, pilihan mendatangi Istana Negara untuk menemui Presiden Jokowi merupakan pilihan terkahir. Diharapkan masalah mafia tanah yang telah menguasai lahan dengan cara kongkalingkong bisa dituntaskan.

Masyarakat Sakai ini sendiri nantinya akan diberangkatkan menggunakan bus. Biaya keberangkatan, Ridwan menyatakan tidak ada donatur, tetapi berasal dari tabungan bersama.

"Kami berharap upaya kami menggebuk mafia tanah ini akan didengar oleh Jakarta," ujar Ridwan.

Aksi massa ini sendiri mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Hingga aksi massa bubar tidak ada pejabat atau perwakilan Pemprov Riau yang menemui.**

 

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index